Airlangga Sebut RI Bisa Belajar dari China soal Pemenuhan Pangan

Airlangga Sebut RI Bisa Belajar dari China soal Pemenuhan Pangan

Yudistira Perdana Imandiar - detikFinance
Rabu, 31 Agu 2022 19:17 WIB
Meski bukan daerah pertanian, ibu kota Jakarta hari ini melakukan panen raya. Panen padi dilakukan berkat karya para petani di Rorotan, Jakarta Utara.
Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Isu pangan menjadi salah satu topik pembahasan dalam pertemuan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dengan delegasi Partai Komunis China. Airlangga menyatakan Indonesia dapat belajar dari China soal penyediaan pangan.

Menurut Airlangga, kemampuan China menyediakan pangan untuk 1,4 miliar warganya dapat dicontoh oleh Indonesia. Termasuk soal bagaimana cara mereka memaksimalkan produktivtas pertanian.

"Upaya pembangunan Indonesia adalah untuk kesejahteraan dari masyarakat dan juga tentunya akan membuat perekonomian bisa ke depan menjadi perekonomian yang lebih maju lagi," jelas Airlangga dalam konferensi pers di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Rabu (31/8/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Airlangga menggarisbawahi teknologi yang digunakan China dalam sektor agrikultur dapat diaplikasikan untuk menggenjot produktivitas pertanian dalam negeri. Hal itu akan membantu Indonesia untuk memenuhi beragam kebutuhan pangan.

"Tentunya kita membahas beberapa tantangan ke depan seperti terkait dengan ketersediaan pangan, kita belajar dari China yang bisa menyediakan pangan untuk 1,4 miliar orang dan Indonesia dengan 270 juta penduduk tentu harus belajar bagaimana meningkatkan produktivitas di sektor pertanian terutama untuk intensifikasi dan productivity. Termasuk asupan teknologi dalam pengembangan agrikultur yang selalu menjadi catatan Bapak Presiden," papar Airlangga.

ADVERTISEMENT

Adapun dalam pertemuan tersebut juga dibahas mengenai potensi kerja sama di sektor perikanan. Airlangga menuturkan perikanan merupakan sektor yang sangat penting bagi China. Sebab, 60 persen sumber protein masyarakat di Negeri Tirai Bambu berasal dari perikanan. Hal ini merupakan potensi yang dapat dimanfaatkan Indonesia sebagai negara dengan hasil perikanan yang besar.

"Protein di Cina itu hampir 60 persen berasal dari ikan sehingga Indonesia juga yang daerah kepulauan dengan dua pertiga wilayahnya kelautan ini mencair mempunyai potensi yang besar," ulas Airlangga.

Terkait dengan kerja sama di sektor perikanan, dalam pertemuan itu Airlangga menyampaikan soal kompleks perikanan Tual di Maluku. Fasilitas tersebut merupakan salah satu tempat produksi ikan terbesar di Indonesia.

"Dan tadi juga disampaikan terkait dengan Kompleks perikanan yang ada di Tual yang juga menjadi perhatian," ujar Airlangga.

Sebagai informasi, pada pertemuan itu delegasi PKC dipimpin Minister International Departement PKC Li Mr Liu Jianchao.

(prf/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads