Inflasi Tembus Rekor, Ratusan Ribu Pekerja di Inggris Mogok Minta Naik Gaji

Inflasi Tembus Rekor, Ratusan Ribu Pekerja di Inggris Mogok Minta Naik Gaji

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Jumat, 02 Sep 2022 10:31 WIB
Mata uang poundsterling / pounds
Foto: Dok. REUTERS/Leonhard Foeger
Jakarta -

Sekitar 155.000 pekerja di Inggris mogok kerja dan menuntut kenaikan gaji karena inflasi melonjak ke level tertinggi dalam beberapa dekade yang mencapai 10,1%.Pekerja kereta api, jurnalis, pengacara, dan pekerja pos mogok kerja beberapa pekan terakhir.

Bahkan, dua serikat pekerja kereta api mengumumkan aksi mogok lanjutan akan digelar akhir bulan ini dengan peserta 14.000 orang. Guru, dokter, dan perawat juga akan turut memberikan suara untuk aksi mogok dalam beberapa minggu mendatang.

Unite and Union, serikat pekerja terbesar di negara itu dengan total 2,7 juta anggota menyerukan agar yang lain bergabung dengan mereka dalam aksi mogok kerja. Kondisi ini adalah salah satu gelombang industri paling signifikan yang pernah dialami Inggris sejak akhir 1970-an, ketika inflasi yang merajalela mendorong pekerja untuk melakukan pemogokan massal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Harga yang melonjak dan gaji yang stagnan selama bertahun-tahun menjadi latar belakang aksi ini. Inflasi harga konsumen mencapai level tertinggi dalam 40 tahun sebesar 10,1% pada Juli lalu.

ADVERTISEMENT

Citigroup memprediksi inflasi bisa menembus 18% pada awal tahun depan. Goldman Sachs berpikir inflasi bahkan bisa mencapai 22% jika harga gas tidak segera turun.

Terlihat pula pada upah riil rata-rata yang memperhitungkan inflasi turun 3% antara April dan Juni, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Kondisi ini merupakan pukulan terbesar dalam lebih dari 20 tahun, di mana upah riil hampir tidak pernah meningkat dalam satu dekade hingga 2020.

Tidak hanya itu, rata-rata tagihan energi rumah tangga yang telah meningkat 54% tahun ini juga akan meningkat lagi 80%, menjadi ÂŖ 3,549. Menurut perkiraan sebuah perusahaan riset, Auxilione tagihan rata-rata bisa mencapai ÂŖ 7.700 pada April depan.

(ara/ara)

Hide Ads