Kesuksesan Ishak membangun sebuah resort di perbatasan tentu tak lepas dari upayanya. Apalagi kawasan perbatasan masih belum memiliki banyak fasilitas dan prasarana. Di samping itu, untuk membangun resort, Ishak juga perlu mengeluarkan dana yang tak sedikit.
"Ini modal awal pembangunan Rp 600 juta, untuk total asetnya saat ini kalau dengan tanah bisa di atas Rp 12 M," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam proses pengembangan resort-nya, Ishak juga pernah meminjam modal dari BRI. Modal ini pun ia gunakan untuk menambah fasilitas di hotel.
"Tahap awal itu saya dikasih (pinjaman modal) Rp 500 juta untuk menambah fasilitas, karena yang bikin mahal hotel itu fasilitasnya. Itu tidak ada masalah lancar, (lalu) kita ditawarkan tahap 2 Rp 700 juta," katanya.
![]() |
Dari modal tersebut, saat ini resort miliknya telah memiliki fasilitas yang cukup memadai. Mulai dari kolam renang, cafe, hingga gazebo. Meski demikian, ke depan, Ishak ingin meningkatkan lagi sarana dan prasarana guna menambah kenyamanan pengunjung.
"Mereka (tamu) sangat senang, hanya memang (kami) sudah harus ke depan menyiapkan tempat yang lebih baik. Walaupun menurut kami (fasilitas ini) sudah standar untuk daerah Timor, tapi mungkin kita harus lebih baik. Dan ini juga harusnya butuh dukungan dari pemerintah," tutupnya.
Sebagai informasi, detikcom bersama BRI mengadakan program Tapal Batas yang mengulas perkembangan ekonomi, infrastruktur, hingga wisata di beberapa wilayah terdepan Indonesia. Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus berita tentang Tapal Batas di tapalbatas.detik.com!
(akd/ang)