Salah satu kota di Belanda, Haarlem akan melarang adanya iklan daging. Alasannya karena produksi daging disebut akan merusak lingkungan atau iklim. Rencananya, hal itu akan berlaku pada tahun 2024.
"Daging sangat berbahaya bagi lingkungan. Kami tidak dapat memberi tahu orang-orang bahwa ada krisis iklim dan mendorong mereka untuk membeli produk yang merupakan bagian darinya," kata anggota dewan dari GroenLinks yang merancang mosi tersebut, Ziggy Klazes, dikutip dari BBC, Kamis (8/9/2022).
Usulan itu juga didukung oleh anggota parlemen dari partai Christian Democratic Challenge. Namun, pemerintah kota Haarlem mengatakan belum memutuskan apakah daging yang diproduksi secara berkelanjutan akan dimasukkan dalam larangan iklan.
Di sisi lain, keputusan atau rencana itu masih menuai kritikan. Misalnya saja Organisasi Pusat untuk Sektor Daging yang mengatakan keputusan larangan iklan daging terlalu berlebihan.
"Pihak berwenang bertindak terlalu jauh dalam memberi tahu orang-orang apa yang terbaik untuk mereka," kata juru bicara Organisasi Pusat untuk Sektor Daging.
Kemudian, partai BVNL sayap kanan menyebutkan larang iklan itu akan menahan kebebasan berwirausaha. Jadi pihaknya tidak menyetujui rencana tersebut.
"Itu akan berakibat fatal bagi peternak babi," katanya.
Kritikan juga datang dari profesor hukum dari Universitas Groningen, Herman Broring. Ia mengatakan larangan tersebut dapat melanggar kebebasan berekspresi dan menyebabkan tuntutan hukum dari pedagang grosir.
Sebagai informasi, Belanda merupakan negara dengan konsumsi daging yang banyak. Sekitar 95% orang di Belanda makan daging, tetapi lebih dari setengahnya tidak memakannya setiap hari, menurut Statistik Belanda.
Daging sapi sendiri disebut menghasilkan emisi gas rumah kaca paling banyak, termasuk metana. Sedangkan Domba memiliki emisi 50% lebih rendah dari daging sapi.
Simak Video "Jelang Ramadhan, Harga Daging Sapi di Jambi Naik Rp 10 Ribu"
[Gambas:Video 20detik]
(ada/das)