Pemerintah telah resmi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) Solar, Pertalite, dan Pertamax. Imbas dari kenaikan BBM, biaya transportasi untuk kurir paket semakin meningkat.
Hal itu diakui oleh kurir dari salah satu perusahaan ekspedisi J&T Express Indonesia bernama Febryansah. Ia mengatakan biasanya membeli BBM Pertalite hingga tangki penuh Rp 25.000-Rp 30.000, kini naik menjadi Rp 35.000.
"Kalau buat saya si rugi untuk kenaikan BBM saat ini, apalagi saya kerjanya kan ya ini antar-antar paket. Kalau full tank sebelumnya Rp 25.000 sampai Rp 30.000. Sekarang seliternya di pom bensin Rp 10.000 kalau eceran Rp 13.000, jadi naik lebih sekarang jadi Rp 35.000 atau Rp 40.000," ujarnya kepada detikcom, Jumat (9/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Febry menambahkan, untuk biaya transportasi seperti bensin atau service motor memang ditanggung kurir sendiri. Motor sebagai alat transportasi mengantar paket juga merupakan milik sendiri.
![]() |
"Karena kita kan mitra ya jadi kebijakannya memang ongkos BBM sendiri service sendiri, nggak ada reimburse-reimburse itu. Kalau makan juga kita paling sisihkan kalau yang COD kasih lebihan Rp 1.000 atau 2.000 buat makan," lanjutnya.
Dalam sehari Febry bisa mengantarkan 100 paket. Ia mengantarkan paket sekitar wilayah Jakarta Selatan dan Pusat.
Dihubungi terpisah, kurir dari jasa antar paket Anteraja bernama Rizky juga mengatakan biaya BBM semakin berat usai ada kenaikan. Biasanya untuk dua hari, Rizky mengisi bensin Rp 15.000 untuk Pertalite. Setelah ada kenaikan biaya yang dikeluarkan menjadi Rp 25.000 untuk dua hari bekerja.
"Bensin, motor service itu semua sendiri nggak ada sama sekali direimburse karena memang kebijakannya begitu. Ya dibilang berat ya pasti berat (kenaikan BBM)," ujarnya.
Kenaikan harga BBM memberatkan karena memang biaya transportasi ditanggung oleh kurir sendiri. Proses dalam mengantarkan paket juga penuh seharian dengan menggunakan motor, di mana itu menguras BBM.
"Kita itu kan sehari 3 kali bolak-balik gudang untuk ambil paket. Kalau saya biar nggak bolak-balik 3 kali, saya jadi dua kali saja karena dari truk pertam datang ke gudang saya tunggu sampe truk kedua datang. Baru saja antar-antar paketnya. Itu bolak balik ke gudang, antar-antarnya," jelasnya.
Sebagai informasi, pemerintah telah menaikkan harga BBM. Pertalite dari Rp 7.650 per liter jadi Rp 10.000 ribu per liter. Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter jadi Rp 6.800 per liter. Pertamax non subsidi dari Rp 12.500 per liter jadi Rp 14.500 per liter.
Simak video 'Bye! Awal Tahun 2023 Kementerian ESDM Hapus Bensin Oktan Rendah':