Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima masukan soal besaran bantuan sosial atau BLT BBM diubah menyesuaikan dengan tingkat kemahalan di tiap daerah. Hal ini diungkapkan Jokowi dalam konferensi pers soal bantuan sosial BBM bersama Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Dalam konferensi pers tersebut Jokowi mendapat pertanyaan soal penyesuaian nilai bantuan sosial yang seharusnya disesuaikan jumlahnya di tiap daerah dengan menyesuaikan tingkat kemahalan. Jokowi bilang hal itu akan jadi masukan, namun dirinya belum bilang akan menjadi keputusan.
"Agar bisa menjadi masukan, tapi belum diputuskan," ungkap Jokowi dalam konferensi pers yang disiarkan lewat akun YouTube Sekretariat Presiden terkait BLT BBM, Jumat (16/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tingkat kemahalan tiap daerah memang berbeda-beda, apalagi untuk daerah-daerah yang posisinya cukup terpencil di Indonesia. Namun, selama ini bantuan sosial diberikan dalam nominal yang sama di tiap daerah.
Misalnya, saja BLT BBM yang diberikan sebanyak Rp 600.000 per 4 bulan, kasarnya tiap bulan penerima bansos akan mendapatkan Rp 150.000 bantuan tambahan.
Dengan uang BLT BBM Rp 150.000, untuk membeli beras misalnya di Pulau Jawa bisa mendapatkan 10-15 liter. Namun, di daerah timur belum tentu uang sebesar itu bisa mendapatkan 10-15 liter beras, mungkin cuma setengahnya saja.
(hal/das)