Garuda Indonesia menandatangani kerja sama Fasilitas Pembiayaan Restorasi Armada Dengan Skema Bagi Hasil dengan PT Perusahaan Pengelolaan Aset (PPA). Penandatanganan ini dilakukan Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra bersama dengan Direktur Utama PPA Yadi Jaya Ruchandi di Denpasar, Bali, Jumat (16/9/2022)
Perjanjian tersebut merupakan tindak lanjut dari Penandatanganan Offering Letter atas Syarat & Ketentuan Indikatif Terbaru (Updated Indicative Term Sheet) Memorandum of Understanding (MoU) yang telah ditandatangani pada bulan Agustus lalu.
Fasilitas pembiayaan dengan nilai hingga Rp 725.000.000.000 melalui skema bagi hasil yang akan berlangsung selama 5 tahun ini, dikucurkan bertahap pada sejumlah rute yang akan dijadikan skema kerja sama bagi hasil, di antaranya Jakarta- Surabaya-Jakarta, Jakarta-Makassar-Jakarta, dan Jakarta-Jayapura-Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjelaskan kerja sama tersebut merupakan komitmen Garuda mengoptimalkan langkah misi transformasi kinerja dalam upaya memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
"Pandemi Covid-19 yang telah terjadi selama lebih dari 2 tahun ini tidak dapat dipungkiri telah membawa industri penerbangan menghadapi berbagai tantangan kinerja operasional, termasuk keterbatasan jumlah armada yang berada dalam kondisi siap beroperasi (serviceable) setelah sebelumnya armada tersebut sempat tidak beroperasi di tengah proses restrukturisasi kewajiban usaha, termasuk negosiasi bersama lessor," ujar Irfan dalam keterangan tertulis, Jumat (16/9/2022).
Sebagai informasi, fasilitas pembiayaan tersebut akan digunakan untuk mendukung percepatan pemulihan kinerja perusahaan. Khususnya pada lini operasional penerbangan yang akan dioptimalkan untuk restorasi armada dan pemeliharaan spare part pesawat, seperti engine, APU, shipping part, dan berbagai komponen pesawat lainnya, yang dioperasikan oleh perusahaan guna mendukung kelancaran operasional Garuda Indonesia.
"Kerja sama fasilitas pembiayaan ini memberikan optimisme tersendiri dalam hal kepercayaan sektor dunia usaha terhadap outlook bisnis Garuda Indonesia ke depannya. Tentunya peluang ini akan terus kami optimalkan dan dikaji secara berkala guna menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, selaras dengan upaya kami untuk memastikan business plan Garuda Indonesia dapat diwujudukan secara optimal untuk mencapai entitas bisnis yang lebih agile, adaptif dan profitable," kata Irfan.
Sebelumnya, Garuda Indonesia secara bertahap terus melakukan optimalisasi utilisasi pesawat sejalan dengan hasil negosiasi dengan lessor sejalan dengan telah disetujuinya proposal perdamaian dalam proses PKPU.
Melalui berbagai upaya tersebut, perusahaan akan mengoptimalkan upaya untuk meningkatkan jumlah armada yang serviceable yang diproyeksikan akan bertambah secara bertahap mencapai sekitar 60 pesawat dalam mendukung akselerasi peningkatan kinerja Perusahaan hingga akhir 2022 ini.