Harga BBM Naik, Driver Ojol Pangkas Jajan di Tempat Ngetem

Harga BBM Naik, Driver Ojol Pangkas Jajan di Tempat Ngetem

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Senin, 19 Sep 2022 13:55 WIB
Pedagang Asongan Kena Dampak BBM Mahal
Foto: Pedagang Asongan Kena Dampak BBM Mahal (Shafira Cendra Arini/detikcom)
Jakarta -

Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) per 3 September kemarin oleh pemerintah memberikan dampak yang cukup besar bagi para pedagang, khususnya yang berkeliling menggunakan kendaraan bermotor.

Hal ini diungkapkan oleh salah satu pedagang minuman keliling, Hasan yang saat itu tengah mangkal di kawasan Stasiun Tebet. Hasan mengaku pendapatannya berkurang lantaran pembelinya kian sepi.

"Wah turun, 20%-an lah. Habisnya sekarang kalau siang sepi," ungkap Hasan, kepada detikcom (19/09/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari yang biasanya bisa mencapai Rp 500 ribu, kini Hasan hanya mampu memperoleh Rp 300 ribuan per harinya.

"Itupun belum dikurang modal. Modal di Rp 200 ribuan, jadi sekarang setiap harinya dapet Rp 100 ribuan lah," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Ia mengatakan, semenjak pengumuman kenaikan BBM tersebut, para pelanggannya yang mayoritasnya driver ojek online (ojol) ini mulai membatasi konsumsinya. Oleh karena itu, jumlah orderan Hasan Menurun.

Hal ini dikonfirmasi oleh salah seorang driver ojol yang saat itu tengah mangkal di tempat Hasan berjualan.

"Sekarang semenjak BBM naik jadi nggak jajan kita. Jadi pengaruh ke yang dagang. Sekarang nungguin order mendingan ngelamun dibandingkan ngopi," katanya.

Ia mengatakan, dirinya merasa perlu melakukan penghematan lantaran harga kebutuhan pokok saat ini masih belum stabil, ditambah lagi dengan kondisi pendapatannya yang kini juga terbatas.

Salim, pedagang minuman keliling di kawasan Casablanca juga mengalami nasib yang sama. Bahkan kini, lokasi tempat ia biasa berjualan terpantau sepi.

"Biasanya di sini panjang ojol berjejer yang beli. Ojol pada istirahat. Semenjak BBM naik jadi lebih sepi," kata Salim.

Menurutnya, kenaikan harga BBM ini juga membuat masyarakat membatasi perjalanannya ke luar rumah maupun tempat-tempat yang kurang diperlukan. Hal ini lah yang membuat penurunan jumlah driver online yang mangkal.

"Sebetulnya BBM naik nyesek banget," ungkap Salim.

"Tapi ya mau bagaimana lagi. Kalau ojol kaya gini kan pendapatannya juga nggak ikut naik, jadi kalau jualan saya dinaikin harganya ya kasian mereka," tambahnya.

Oleh sebab itu, Salim memutuskan untuk tidak menaikkan harga jualannya. Meski akhirnya modal hariannya meningkat.

"Saya sehari habis bensin dulu Pertalite sehari Rp 7.600, kalau sekarang jadi nambah jadi Rp 10.000. Jadi nambah Rp 2.400 aja. Tapi ya itu, pengurangan untungnya lebih ke karena sepi ini," tambahnya.

Simak juga video 'Para Pengendara Ini Menghindar Karena Dikira Razia, Ternyata...':

[Gambas:Video 20detik]



(dna/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads