Disuntik Aset Negara
Bukan cuma mendapatkan PMN secara tunai, Sri Mulyani bilang pihaknya mengusulkan agar Hutama Karya juga mendapat penyertaan barang milik negara alias BMN.
BUMN yang sedang fokus menyelesaikan Tol Trans Sumatera itu juga mendapatkan penyertaan aset negara senilai Rp 1,93 triliun. Aset yang diusulkan berupa properti dari eks BPPN seluas 374.791 meter persegi di Karawaci, Tangerang dan Plaju, Palembang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aset-aset negara itu diminta untuk dioptimalkan oleh Hutama Karya sebagai tambahan pendapatan Hutama Karya dalam rangka mencari pendanaan pada Jalan Tol Trans Sumatera.
"Hutama Karya masih dapatkan penyertaan modal inkind sebesar Rp 1,93 triliun, dalam aset properti dari eks BPPN. Ini akan dipakai untuk optimalisasi barang milik negara ini dan mendapatkan tambahan pendapatan untuk pendanaan Jalan Tol Trans Sumatera," papar Sri Mulyani.
Selain Hutama Karya, ada beberapa BUMN lain yang mendapatkan PMN tunai. Berikut daftar lengkapnya:
Alokasi dalam UU APBN 2022 Rp 38,47 triliun:
1. PT SMF Rp 2 triliun
2. PT PII Rp 1,08 triliun
3. PT Waskita Karya Rp 3 triliun
4. PT Adhi Karya Rp 1,97 triliun
5. PT Hutama Karya Rp 23,85 triliun
6. PT PLN Rp 5 triliun
7. Perum Perumnas Rp 1,56 triliun
Alokasi dalam cadangan pembiayaan Rp 21,48 triliun
1. PT BTN Rp 2,48 triliun
2. PT Garuda Indonesia Rp 7,5 triliun
3. PT Hutama Karya Rp 7,5 triliun
4. Badan Bank Tanah Rp 500 miliar
(hal/ara)