Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan pertemuan bilateral dengan Executive Vice-President/Trade Commissioner - European Commission Valdis Dombrovskis, di Hotel Sofitel, Nusa Dua, Bali. Dalam pertemuan tersebut, keduanya sepakat untuk mendorong percepatan penyelesaian Perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).
"Para pemimpin kedua pihak mempunyai komitmen yang kuat untuk segera menyelesaikan masalah-masalah yang masih menjadi ganjalan dalam perundingan IEU-CEPA, terutama penyelesaian di tingkat teknis, dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan," tegas Airlangga dalam keterangan tertulis, Kamis (22/9/2022).
Sebagai informasi, Uni Eropa (UE) adalah salah satu mitra dagang utama Indonesia, namun potensi nilai perdagangan bilateral dan investasi Indonesia - Uni Eropa belum direfleksikan dengan benar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui, pada tahun 2021 nilai perdagangan Indonesia - UE tercatat sebesar US$ 29,03 miliar. Nilai tersebut menunjukkan adanya peningkatan jika dibandingkan pada tahun 2020 yang hanya sebesar US$ 23,26 miliar.
Sementara itu, pada periode Januari-Juli 2022, nilai perdagangan tercatat sebesar US$ 18,59 miliar atau meningkat 20% dari periode yang sama tahun sebelumnya yakni US$ 15,52 miliar. Oleh karena itu, percepatan penyelesaian Perundingan IEU - CEPA menjadi sangat penting karena implementasi dari IEU - CEPA akan mendorong peningkatan transaksi perdagangan dan memberikan manfaat bagi Indonesia dan seluruh negara anggota Uni Eropa.
Tak hanya membahas percepatan penyelesaian Perundingan IEU - CEPA, pertemuan tersebut juga membahas mengenai proposal kebijakan Uni Eropa yang diterapkan Green Deal Strategy, khususnya mengenai Deforestation Free Supply Chain (DSFC), proses sengketa dagang di WTO dan Uni Eropa, Neraca Komoditas, dan Halal Certification.
Airlangga menekankan, Indonesia mencermati langkah Uni Eropa mengenai penerapan Green Deal Strategy dan Carbon Border Adjustment Mechanism (CBAM) yang bisa berdampak pada aspek perdagangan antara Indonesia dengan anggota Uni Eropa.
Untuk mendukung industri halal dalam melakukan ekspor barang ke Eropa, Airlangga juga telah menyampaikan Indonesia sudah memiliki badan yang menangani sertifikasi halal (BPJPH). Harapannya, proses memasarkan produk ke negara-negara Uni Eropa dapat mendorong kesepakatan saling mengakui atau mutual recognition agreement.
Menanggapi hal tersebut, Uni Eropa terkesan dan mengapresiasi atas upaya dan langkah Pemerintah Indonesia dalam menciptakan kemudahan ekonomi dan iklim investasi yang mendukung Foreign Direct Investment (FDI) yang didorong melalui UU Cipta Kerja. Untuk memperkuat kebijakan yang sudah disampaikan, Uni Eropa harap berbagai kendala teknis di lapangan bisa segera dilakukan.
EVP Dombrovskis juga sepakat hubungan antara kedua pihak sangat penting dan memiliki peluang yang besar. Ia mengatakan, pihak EU juga menginginkan transparansi dalam carbon price. Selain itu, Uni Eropa juga memuji peran Indonesia di kawasan dan di tingkat global, melalui ASEAN dan G20, serta menyampaikan dukungan kepada Indonesia dalam forum Internasional lainnya.
Untuk diketahui, dalam pertemuan tersebut Airlangga didampingi oleh Menteri Perindustrian, Sesmenko Perekonomian, Sekjen Kemenperin, Dirjen KPAII Kemenperin dan Asdep Kerja Sama Ekonomi Eropa, Afrika dan Timur Tengah Kemenko Perekonomian. Sementara dari pihak Uni Eropa, hadir bersama EVP Valdis Dombrovskis, yakni Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, Head of Cabinet Commissioner for Trade European Commission, dan pejabat terkait.
(prf/hns)