Menjajal Satu-satunya Penginapan di Ujung Tapal Batas RI-Malaysia

Tapal Batas

Menjajal Satu-satunya Penginapan di Ujung Tapal Batas RI-Malaysia

Nurcholis Maarif - detikFinance
Minggu, 25 Sep 2022 15:36 WIB
Menjajal Satu-satunya Penginapan di Ujung Tapal Batas RI-Malaysia
Foto: detikcom/Rifkianto Nugroho
Bengkayang -

Hanya ada dua penginapan di Jagoi Babang, salah satu wilayah yang berbatasan langsung dengan batas negara antara Indonesia dan Malaysia di pulau Kalimantan. Satu di dekat pusat kecamatan, satu lagi berada di jalur hutan menuju sekitar 3 km ke kawasan pembangunan PLBN Jagoi Babang dan titik nol Indonesia-Malaysia.

Jagoi Babang sendiri terletak di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Dari Pontianak atau pusat Pemerintahan Provinsi, Jagoi Babang bisa ditempuh selama 7-9 jam perjalanan lewat jalur darat. Sementara dari pusat kabupaten, Jagoi Babang dapat ditempuh selama 2-3 jam.

Hal tersebut berbalik dengan jarak yang lebih dekat dengan pusat Kota Serikin, negara bagian Serawak, Malaysia yang dapat ditempuh sekitar 40 menit-1,5 jam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun penginapan yang paling dekat dengan titik nol di Jagoi Babang itu bernama Malim Sungai, tempat menginap tim tapal batas detikcom belum lama ini. Memang aneh ada penginapan yang lumayan jauh dari perkampungan, namun ternyata selalu ada yang menginap di penginapan ini, apalagi sebelum pandemi dan pos lintas batas antar negara belum ditutup.

Di sebelah penginapan Malim Sungai, ada satu warung makan dan di sekelilingnya hanya hutan rimbun. Bangunan penginapan terdiri dari dua lantai dan berisi 23 kamar.

ADVERTISEMENT

Lantai pertama merupakan bangunan yang menjorok ke bawah dengan pilihan kamar yang lebih murah, dari harga Rp 60 ribu hingga Rp 250 ribu. Sementara di lantai atas yang sejajar dengan jalanan aspal di depanya, harga setiap kamarnya ialah Rp 300 ribu per malam. Karena dekat dengan Malaysia, Penginapan Malim Sungai juga menerima pembayaran dengan mata uang Ringgit.

"Kalau di atas sama, yang satu bed dengan dua bed sama Rp 300 ribu. Kalau yang di bawah ada AC, ada WC di dalam Rp 250 ribu. Kalau yang Rp 150 itu kan kipas angin, 2 bed juga. Yang Rp 60 ada juga, hanya 3 kamar. Itu selalu penuh," ujar Pemilik Penginapan Malim Sungai, Ajau beberapa waktu lalu.

Menjajal Satu-satunya Penginapan di Ujung Tapal Batas RI-MalaysiaMenjajal Satu-satunya Penginapan di Ujung Tapal Batas RI-Malaysia Foto: detikcom/Rifkianto Nugroho

Penginapan ini tidak menyediakan sarapan pagi dan cukup jauh dari minimarket hingga pusat-pusat tempat makanan. Pengunjung juga harus membeli kode voucher WiFi per 10 jam jika ingin mendapatkan internet dari penginapan. Sebab beberapa provider internet telekomunikasi tidak cukup lancar dari penginapan ini.

Untuk jenis kamar yang termahal, memang tidak semegah seperti yang ada di hotel berbintang, tapi lebih dari cukup untuk sebagai tempat singgah. Misalnya ada fasilitas air penghangat, televisi, handuk, hingga balkon untuk bersantai.

Ajau mengakui penginapan yang didirikannya sejak tahun 2011 awalnya pernah ditertawakan oleh orang di sekitarnya karena didirikan di tengah hutan. Namun, ternyata penginapan ini selalu memiliki pengunjung karena berada di jalur tempat untuk singgah para pelancong.

"Dari tahun 2011, dulu saya bikin masih hutan, orang itu ketawa. Dia bilang apa mau bikin hotel di tengah hutan. Kita kan nggak mampu bikin di kota, mahal lah. Orang-orang lebih seringnya singgah di sini, (sekarang ada juga) di Jagoi, cuma dia punya 7 kamar aja, nggak boleh merokok. Banyak orang lari ke sini, bisa merokok," ujarnya.

Menurutnya, ia tidak pernah memperumit soal administrasi pengunjung yang akan menginap di penginapannya, apalagi yang sudah langganan. Selama ini penginapannya selalu aman dan tidak pernah mendapatkan masalah.

Menjajal Satu-satunya Penginapan di Ujung Tapal Batas RI-MalaysiaMenjajal Satu-satunya Penginapan di Ujung Tapal Batas RI-Malaysia Foto: detikcom/Rifkianto Nugroho

"Kalau kami ndak (mempersulit), kadang-kadang kita percaya. Paling macam kalau orang dah biasa, dia minta kamar, udah tidur aja, kalau yang belum kenal baru (minta data-datanya). Ngga mau bikin masalah, kalau kami kan nggak mungkin bikin masalah," pungkasnya.

detikcom bersama BRI mengadakan program Tapal Batas yang mengulas perkembangan ekonomi, infrastruktur, hingga wisata di beberapa wilayah terdepan Indonesia. Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus berita tentang Tapal Batas di tapalbatas.detik.com!




(ncm/ega)

Hide Ads