Ketika Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Kolom

Ketika Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Budya Pryanto Putra - detikFinance
Selasa, 27 Sep 2022 15:03 WIB
Cara ke Monas bisa menggunakan transportasi umum kereta KRL Commuter Line, MRT, hingga busway TransJakarta. Monas sendiri terletak di Jakarta Pusat.
Foto: Dok. Pribadi

Bila dicermati mendalam, hal ini dapat menjadi tantangan sekaligus kesempatan bagi Jakarta untuk menjajakan kedudukannya sebagai salah satu kota metropolitan paling berpengaruh di belahan bumi bagian selatan.

Apabila benar ditetapkan sebagai kota pusat perekonomian dan bisnis, Jakarta harusnya tetap dapat menjadi penopang utama perekonomian Indonesia. Dengan sumber daya dan kualitas infrastruktur yang lebih maju dibandingkan kota-kota lain di Indonesia, Jakarta bisa menjelma sebagai katalitasor sekaligus pintu gerbang Indonesia berhadapan dengan para pelaku ekonomi di skala regional maupun global.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini tentunya harus dijadikan para pemangku kepentingan untuk menyusun strategi penguatan Jakarta khususnya di sektor perekonomian dan bisnis di masa yang akan datang.

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mendukung Jakarta sebagai pusat perekonomian dan bisnis berskala global antara lain sebagai berikut:

ADVERTISEMENT

- Aspek Tata kelola
Aspek tata kelola meliputi peningkatan kualitas sumber daya manusia, menerapkan organisasi yang agile, optimalisasi penggunaan teknologi dalam keterbukaan data dan meningkatkan keterlibatan stakeholder. Peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi hal yang penting untuk mendukung kegiatan perekonomian dan bisnis berskala global.

Kebutuhan para pelaku perekonomian global begitu cepat berubah dan adanya tuntutan daya saing yang tinggi. Hal terakhir yang tidak kalah penting adalah keterlibatan seluruh stakeholder (pelaku usaha, pemerintah, swasta, masyarakat, akademisi dan media) di DKI Jakarta juga diperlukan dalam upaya mewujudkan Jakarta sebagai pusat perekonomian dan bisnis berskala global.

- Aspek Regulasi
Aspek regulasi menjadi sangat kritis untuk mewujudkan Jakarta sebagai kota pusat perekonomian dan bisnis. Berbagai diskresi, kekhususasn dan keistimewaan sangat diperlukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Jakarta. Kekhususan ini menjadi penting dengan terbatasnya sumberdaya yang dimiliki Jakarta untuk mencapai tujuan sebagai kota pusat perekonomian dan bisnis.

Salah satu regulasi yang dapat disediakan adalah terkait dengan pemberian insentif dan/atau kemudahan investasi. Ketersediaan regulasi yang mengatur mengenai insentif dan/atau kemudahan investasi ini tentu akan menjadi pertimbangan tersendiri bagi para investor untuk melakukan investasi di Jakarta.

- Aspek Perekonomian
Salah satu alasan pemindahan ibu kota adalah karena pertimbangan faktor lingkungan. Daya tampung Jakarta dinilai tidak lagi kuat menampung beban apabila tetap menjadi ibu kota. Berbagai penelitian terkait penurunan permukaan tanah, pencemaran air dan udara, menjadi pertimbangan pemerintah untuk memutuskan.

Oleh karena itu, dari aspek ekonomi, pemindahan ibu kota seyogyanya dijadikan momentum untuk menata kembali pembangunan dan pengembangan Kota dengan dominasi inisiatif ramah lingkungan, ekonomi hijau dan sirkular ekonomi untuk mewujudkan kota berketahanan iklim.

Dengan berbagai keterbatasan sumber daya dan lahan, Jakarta seharusnya diberikan kelonggaran regulasi untuk mendorong kemandirian pengelolaan fiskalnya. Hal ini diyakini akan berdampak positif terhadap peningkatan iklim berusaha di Jakarta dengan meningkatkan minat Investor untuk menanamkan modalnya.

Berbagai skema pembiayaan proyek yang lebih kreatif harus dikembangkan untuk menopang pembangunan Jakarta. Pengelolaan pembangunan Jakarta sebagai pusat perekonomian dan bisnis tidak bisa lagi hanya bergantung dari pembiayaan yang bersumber dari APBD, mekanisme pembiayaan alternatif seperti obligasi daerah dan kerjasama pemerintah dan badan usaha harus ditingkatkan untuk mendorong percepatan infrastruktur kota sebagai pusat perekonomian dan bisnis.

Selanjutnya, perlu dilakukan pemetaan potensi pengembangan sektor-sektor tertentu di tengah keterbatasan sumberdaya yang dimiliki Jakarta. Salah satu sektor ekonomi potensial yang dapat dikembangkan adalah Ekonomi Kreatif yang diramalkan dapat berperan sebagai motor penggerak perekonomian Jakarta.

Di sektor perdagangan barang dan jasa, Jakarta berpotensi sebagai hub dan pintu masuk peredaran barang dan jasa ke Indonesia. Berbagai infrastruktur di sektor logistik dan pergudangan perlu dipertimbangkan untuk menopang aktivitas ini.

Beberapa aspek yang telah disebutkan di atas merupakan upaya yang sekiranya dapat diterapkan untuk keberlanjutan Jakarta dimasa depan. Pemindahan ibu kota diharapkan dapat memberikan dampak yang positif terhadap kemajuan perekonomian Indonesia, dan Jakarta akan senantiasa menjadi kota yang berkontribusi terhadap upaya membawa Indonesia ke puncak kejayaan.

Sekelumit pemikiran ini, adalah bentuk ekspresi rasa cinta tanah air penulis dan sebagai upaya bela negara di sektor perekonomian.

Kepala Bidang Penanaman Modal,
Dinas Penanaman Modal dan PTSP Provinsi DKI Jakarta
Budya Pryanto Putra



Simak Video "Bambang Susantono Blak-blakan soal Saweran Bangun IKN"
[Gambas:Video 20detik]

(ang/ang)

Hide Ads