Pemerintah berencana mengkonversi penggunaan kompor dari gas ke listrik dalam waktu dekat. Rencana ini dilakukan sebagai salah satu upaya mengurangi beban negara atas impor LPG yang tiap tahun naik sekaligus meminimalisir subsidi tidak tepat sasaran.
Awalnya, rencana itu diharapkan bisa direalisasikan pada tahun ini. Namun belakangan pemerintah mengkonfirmasi belum akan merealisasikan rencana tersebut tahun ini.
Secara mengejutkan, PLN malah mengumumkan program ini batal dilaksanakan pada Selasa (27/9) malam kemarin. Sebelumnya, PLN sudah mengancang-ancang akan ada 300.000 masyarakat yang ditargetkan mendapat kompor induksi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terlepas dari batalnya program ini, masih timbul banyak pertanyaan mengenai implementasi penggunaan kompor listrik. Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa menyebut komunikasi pemerintah buruk mengenai rencana ini. Termasuk bagaimana nasib kelas menengah, kemampuan daya listrik masyarakat kurang mampu, hingga kejelasan subsidi untuk program ini.
Dengarkan obrolannya di episode terbaru podcast Tolak Miskin: Grasah-grusuh Konversi ke Kompor Listrik bersama Direktur Eksekutif IESR, Fabby Tumiwa. Klik widget di bawah ini untuk mendengarkan atau temukan podcast Tolak Miskin di Spotify dan kanal siniar lainnya.