Cuan! Petani di Jagoi Babang Pernah Untung Rp 17 Juta/Kg Sarang Walet

Tapal Batas

Cuan! Petani di Jagoi Babang Pernah Untung Rp 17 Juta/Kg Sarang Walet

Dea Duta Aulia - detikFinance
Rabu, 28 Sep 2022 14:56 WIB
Petani Sarang Burung Walet
Foto: Rifkianto Nugroho/detikcom

Sukarni menjelaskan pihaknya mampu menghasilkan 2 kg sarang burung walet sekali panen. Dalam hitungan 2 bulan dirinya bisa memanen sarang burung walet sampai dengan 3 kali. Adapun harga walet sekarang per kg-nya bisa mencapai Rp 8,5-9 juta.

Tingginya harga tersebut tidak terlepas dari kemampuan pasangan suami istri tersebut dalam menjaga setiap kualitas sarang burung waletnya. Menurutnya, sarang walet yang habis dipanen tidak boleh langsung dijemur di matahari langsung. Sebab hal tersebut bisa membuat sarang walet kualitasnya menurun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya itu usahakan saat memanen sarang walet tidak boleh langsung dimasukkan ke plastik atau kantong. Sebab hal tersebut bisa membuat warna sarang burung walet berubah dan menurunkan kualitas.

Agar kualitas terjaga usahakan sarang burung walet yang baru dipanen diletakan di atas lemari. Menurutnya, area tersebut memiliki panas yang pas sehingga kualitas sarang walet bisa terjaga hingga berbulan-bulan.

ADVERTISEMENT
Petani Sarang Burung WaletPetani Sarang Burung Walet Foto: Rifkianto Nugroho/detikcom

"Tak disimpan di tempat yang ada udaranya ditaruh di atas, tidak boleh dijemur itu. Ditaruh di atas lemari biar kering bagus. Itu bisa terjaga kualitasnya sampai 3-5 bulan," kata Sukarni.

Berkat kegigihan, pasangan suami istri tersebut kini telah memiliki sejumlah aset dan bisnis yang cukup menjanjikan seperti Toyota Fortuner, mobil double cabin, lahan sawit 2 hektar, dan Agen BRILink

"Alhamdulillah bisa membantu saya segala-galanya, bisa bangun walet, usaha, warung, sawit itu modalnya dari Bank BRI semua. Sawit tinggal yang saya tanam peribadi 2 hektar. Pinjam Bank BRI udah sering banget," tutupnya.

detikcom bersama BRI mengadakan program Tapal Batas yang mengulas perkembangan ekonomi, infrastruktur, hingga wisata di beberapa wilayah terdepan Indonesia. Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus berita tentang Tapal Batas di tapalbatas.detik.com!


(akd/ang)

Hide Ads