Tragedi terbesar dalam persepakbolaan Indonesia terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang. Usai laga antara Arema FC vs Persebaya Surabaya, ratusan orang terkonfirmasi meninggal dunia.
Berdasarkan data Kapolri siang ini, total korban meninggal hingga sejauh ini adalah 125 orang. Stadion yang telah menjadi kandang Arema sejak 2004 itu pun menjadi saksi bisu atas tragedi memilukan ini.
Sebagai informasi, Stadion yang terletak di Kepanjen, Kabupaten Malang ini dibangun sejak tahun 1997. Melansir dari detiktravel, Senin (3/10/2022), pembangunan stadion ini menghabiskan biaya sebesar Rp 35 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tahun 2004, Stadion Kanjuruhan kemudian diresmikan oleh Presiden Indonesia kelima, Megawati Soekarno Putri pada tanggal 4 Juni 2004. Peresmian ini ditandai dengan diadakannya sebuah laga uji coba di tengah musim Liga Indonesia Divisi I tahun 2004 antara Arema melawan PSS Sleman.
Pertandingan uji coba tersebut dimenangkan oleh Arema dengan skor 1-0. Laga uji coba ini juga menjadi penanda pindahnya Arema dari Stadion Gajayana, Kota Malang ke Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.
Meski telah berpindah secara resmi, namun stadion ini baru digunakan penuh sebagai kandang Arema pada Liga Indonesia musim 2006. Pada musim 2005, pertandingan kandang Arema masih diadakan bergantian antara Stadion Gajayana dan Kanjuruhan.
Seperti diberitakan sebelumnya, tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, terjadi pasca-pertandingan Arema FC vs Persebaya pada hari Sabtu (1/10/2022). Jumlah korban Kanjuruhan sebanyak 448 orang, sebanyak 125 orang meninggal, 302 orang alami luka ringan dan 21 orang lainnya luka berat.
(zlf/zlf)