Luhut Minta Orang Bali WFH Saat KTT G20

Luhut Minta Orang Bali WFH Saat KTT G20

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 05 Okt 2022 10:54 WIB
Hustle Culture
Foto: Ilustrator: Edi Wahyono
Jakarta -

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta masyarakat Bali untuk kerja dari rumah atau work from home (WFH) saat gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 dilakukan pada November 2022. Permintaan ini diajukan Luhut secara langsung ke Gubernur I Wayan Koster.

Menurutnya, dengan adanya sistem kerja WFH di Bali mobilitas masyarakat pada saat penyelenggaraan KTT G20 buss berkurang. Dengan begitu, potensi kemacetan dan kepadatan lalu lintas bisa berkurang saat KTT berlangsung.

Bukan cuma WFH, Luhut juga meminta sekolah-sekolah di Bali juga melakukan mekanisme belajar dari rumah untuk sementara waktu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pak Gubernur ini dibantu ya untuk kebijakan sekolah daring dan karyawan agar work from home. Saya kira ini tidak ada masalah karena saat COVID-19 kita juga sudah terbiasa dengan daring dan ini sangat membantu untuk penyelenggaraan KTT G20," ujar Luhut saat memberikan arahan pada Rakor Persiapan KTT G20 di Bali, dikutip dari keterangannya, Rabu (5/10/2022).

Selain meminta adanya WFH, Luhut juga meminta semua pemangku kepentingan mematangkan skenario operasi Bandara Ngurah Rai saat KTT G20. Mulai dari ketersediaan slot parkir pesawat VVIP, pengaturan slot-slot waktu pendaratan pesawat VVIP, hingga pemberlakuan penutupan bandara sementara.

ADVERTISEMENT

Luhut juga menyampaikan kemungkinan akan ada pengurangan frekuensi penerbangan di bandara Ngurah Rai dan parkir pesawat untuk umum. Dia juga meminta ada sosialisasi yang baik soal pengaturan perubahan jarak dan atau jeda jadwal waktu antar-pesawat.

"Saya minta ini betul-betul dicek, masalah pesawat ini penting kalau bisa dari mulai sekarang kita sudah tanya pesawat yang dibawa dari negara-negara yang akan hadir itu apa saja dan jumlahnya berapa supaya kita bisa susun pengaturannya dari sekarang," kata Luhut.

Luhut juga meminta Bandara Ngurah Rai mengurangi pengurusan bea cukai, imigrasi, dan karantina (CIQ). Dalam hal ini menurut Luhut meminta paspor dan data-data sudah dicek terlebih dahulu tanpa perlu dikumpulkan dan diproses secara langsung di bandara.

Selain itu, dia juga menegaskan pentingnya keterlibatan penduduk lokal pada penyelenggaraan KTT G20. Khususnya dalam rangka penggunaan kendaraan ramah lingkungan, menurutnya masyarakat lokal harus turut merasakan manfaat dari KTT G20. Luhut meminta Pemprov Bali untuk bisa membekali kemampuan bagi para pengemudi agar beralih ke kendaraan listrik.

Simak video 'Tim Pencarian dan Penyelamat dari 20 Negara Berlatih di Bali Jelang KTT G20':

[Gambas:Video 20detik]



(hal/dna)

Hide Ads