Pemerintah saat ini sedang menyambut era ekonomi digital Indonesia. Beragam upaya mendorong perkembangan ekosistem digital terus disiapkan mulai dari kerangka peraturan, matchmaking business event, hingga teranyar mempersiapkan merah putih fund untuk mendanai perusahaan rintisan tanah air.
Belum lama, Wakil Menteri Keuangan Republik Indonesia, Suahasil mengatakan berdasarkan proyeksi Kementerian Keuangan ekonomi digital Indonesia tumbuh 20 persen dari tahun 2021, menjadi US$146 miliar pada tahun 2025. Untuk kontributor terbesar diperkirakan melalui e-commerce dan online travel (OTA).
"Kalau kita lihat dari sisi size ekonomi digital, Indonesia meningkat dengan sangat pesat dan tentu yang namanya strategi besar dari Indonesia menghadapi revolusi industri 4.0 ke depan. Ini semua dijalankan dengan digital ekosistem dengan inovasi dan juga dengan berbagai infrastruktur digital Indonesia," kata Suahasil dalam keterangannya, ditulis Rabu (5/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melihat fenomena ini, Pemerintah memasukkan ekonomi digital menjadi satu dari 18 industri pionir yang mendapatkan kebijakan fiskal terkait transaksi elektronik dan barang digital. Tak heran para perusahaan teknologi (tech company) berlomba-lomba untuk berinovasi dalam membangun ekosistem digitalnya.
Pada praktiknya, bermacam cara dilakukan para pengusaha untuk menggaet pelanggan membelanjakan uangnya. Mulai dari promosi potongan harga, sinergi ekosistem layanan, hingga mengintegrasikan kanal penjualan digital dan konvensional (omnichannel) untuk memperluas dan memudahkan akses konsumen.
Senada dengan Suahasil, peneliti dari Center of Economic and Law Studies (Celios), Muhammad Andri Perdana mengatakan pertumbuhan ekonomi di Indonesia banyak dibantu diantaranya oleh industri keuangan dan ekonomi digital. Konsep yang digunakan oleh banyak startup yang berkembang adalah mengintegrasikan dari teknologi digital. Menurutnya penggabungan layanan digital antara dua platform akan menghasilkan ekosistem bisnis yang sehat.
"Secara bisnis, model kolaborasi ini menguntungkan karena memperbesar ceruk pasar, sekaligus mendongrak pendapatan dari ecommerce ini. Selain itu, model bisnis E-commerce dan OTA ini adalah berbasis teknologi digital, maka otomatis juga akan mendongkrak geliat ekonomi digital di Indonesia dan menjadi sesuatu yang baru dan luar biasa," ujar Andri.