Geger Lowongan 'Nyumbat' Saluran Air Agar Jakarta Banjir, Beneran Nih?

Geger Lowongan 'Nyumbat' Saluran Air Agar Jakarta Banjir, Beneran Nih?

Tim detikcom - detikFinance
Senin, 10 Okt 2022 15:50 WIB
Info Banjir Jakarta Hari Ini: Sebaran Titik dan Prakiraan Cuaca
Ilustrasi Banjir Jakarta. Foto: Edi Wahyono/detikcom

Sementara itu, Pengamat infrastruktur dari The Housing and Urban Development (The HUD) Institute Yayat Supriatna menyebut, persoalan anggaran menjadi salah satu faktor pemprov belum dapat mengoptimalkan kinerjanya dalam hal pemeliharaan saluran air.

"Masalah terbesar itu adalah keterbatasan anggaran. Jadi penyebab tidak terpelihara, tidak terawat, walaupun ada Grebeg Lumpur (program), itu banyak (saluran air). Tapi kan karena saking luasnya tempat itu kan, yang saluran utamanya bisa, tapi saluran penghubung nya mungkin nggak maksimal. Belum lagi drainase yang ada di lingkungan permukiman," kata Yayat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sisi lain, Yayat mengatakan, pembangunan drainase di DKI sendiri belum mengalami peningkatan yang signifikan seiring dengan pembangunan infrastruktur lainnya. Hal ini pula lah yang menjadi salah satu faktor penyebab banjir terus terjadi.

"Artinya masih tetap mengandalkan bentang ruang yang lama. Struktur jaringan drainase yang lama karena sebagian besar di Jakarta adalah jaringan drainase zaman kolonial, masih dipakai di zaman milenial," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Ia juga menambahkan, masih banyak pembangunan perumahan yang tidak didukung dengan drainase yang bagus, bahkan perumahan-perumahan informal tidak memiliki saluran air.

"Artinya, sekedar ala kadarnya aja ada salurannya. Jadi pertumbuhan dinamikanya (infrastruktur) itu cepat. Tapi drainasenya tertinggal. Bahkan beberapa jalan-jalan baru pun kadang-kadang nggak punya drainase. Apa lagi kan penanganannya berbeda antara PU, Bina Marga, dengan (dinas) sumber daya air, berbeda," katanya.

Meski demikian, ia meyakini tidak ada penyebab tunggal dari peristiwa banjir. Curah hujan tinggi masih menjadi penyebab utama yang paling dominan dari banjir beberapa hari ini, didukung dengan faktor-faktor lainnya, seperti infrastruktur tadi, serta budaya masyarakat dalam membuang sampah.

Sementara menyangkut rumor adanya pihak yang sengaja membuat Jakarta banjir dengan menyumbat saluran air, menurut Yayat, kemungkinannya kecil.

"Nggak lah. Kalau rumor sih boleh kemana-mana. Tapi kalau perlu, ada tindakan pelaporan. Jadi jangan mudah percaya kalau tidak ada bukti. Kalaupun ada yang buat video-video juga harus disidik, kapan itu peristiwanya, di mana tempatnya, kemudian betul nggak," kata Yayat.

"Kalau misalnya ada tindakan seperti itu, laporkan dan biar ada tindakan dari pihak kepolisian karena itu merugikan semua orang," lanjutnya.


(upl/upl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads