Chatib Basri Pede RI Tak Sampai Resesi, Ekonomi Cuma Melambat

Chatib Basri Pede RI Tak Sampai Resesi, Ekonomi Cuma Melambat

Anisa Indraini - detikFinance
Selasa, 11 Okt 2022 15:05 WIB
Chatib Basri
Chatib BasriFoto: Istimewa
Jakarta -

Ekonom Chatib Basri menyatakan ekonomi Indonesia tidak akan terperosok hingga ke jurang resesi saat banyak negara terancam. Dia yakin ekonomi Indonesia akan tetap positif di 2023, meski pertumbuhannya melambat sedikit di bawah 5%.

"Kalau ditanya apakah Indonesia akan resesi atau tidak, jawaban saya tidak, tapi ekonomi Indonesia akan melambat dan kita harus berjaga-jaga menghadapi, mengantisipasi ini," kata Chatib Basri dalam acara BNI Investor Daily Summit di Jakarta Convention Center (JCC), Selasa (11/10/2022).

Menteri Keuangan periode 2013-2014 itu menyebut perlambatan ekonomi Indonesia kemungkinan baru akan mulai terlihat di awal 2023. Pendapatan pemerintah disebut akan berkurang karena adanya perlambatan ekonomi global dan menurunnya harga komoditas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita akan melihat kontraksi fiskal," tutur Mantan Menteri Keuangan ini.

Adanya kontraksi dari kebijakan moneter dan kebijakan fiskal tersebut, disebut bakal menurunkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan. Pemerintah sendiri dalam APBN 2023 telah menetapkan defisit sebesar 2,84% dari Produk Domestik Bruto (PDB) atau secara nominal sebesar Rp 598,2 triliun.

ADVERTISEMENT

"Jadi teori saya mungkin penting untuk memastikan kualitas pengeluaran. Alokasi budget harus ke prioritas utama yaitu isu dampak dari kenaikan harga pangan terhadap kelompok rentan," tegasnya.

Erick Thohir sepakat Indonesia tidak akan resesi, baca halaman berikutnya

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir juga percaya diri bahwa Indonesia tidak akan resesi. Dia meminta masyarakat tidak perlu risau.

"Tadi Pak Chatib jelas bicara bahwa kita tidak terkena resesi. Jadi kalau Bapak/Ibu yang hadir hari ini lesu, berarti salah mengambil posisi karena Indonesia tidak resesi," ujarnya dalam kesempatan yang sama.

Erick membeberkan potensi ekonomi Indonesia yang bisa tetap tumbuh 5% sampai 2045. Sayangnya ramalan itu dibuat saat belum terjadi geopolitik antara Rusia dan Ukraina.

"Kita akan terus tumbuh sampai 2045 5% dan akan memposisikan kita menjadi negara ekonomi terbesar di dunia, kalau tidak rangking 5 tapi harusnya rangking 4 apalagi middle class kita akan terus tumbuh. Data-data ini ditampilkan ketika dunia belum menghadapi yang namanya geopolitik, geoekonomi, (tapi) COVID sudah," imbuhnya.

Terlepas dari itu, Erick yakin ekonomi Indonesia tetap bisa tumbuh karena memiliki kekuatan pondasi di sumber daya alam (SDA) yang dijadikan hilirisasi dan industrialisasi, target Indonesia menjadi lumbung pangan dunia, hingga mengeksplor besarnya potensi digital ekonomi.

"Saya yakinin kalau kita mau tumbuh 5%, ekonomi digital adalah salah satu tujuan utama kita untuk memastikan pertumbuhan ekonomi," tandasnya.



Simak Video "Video Sri Mulyani soal Inflasi RI Rendah: Tak Terkait dengan Daya Beli"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads