Puluhan Ribu Warga AS Terancam Jadi Pengangguran Imbas Badai Ian di Florida

Puluhan Ribu Warga AS Terancam Jadi Pengangguran Imbas Badai Ian di Florida

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 12 Okt 2022 09:01 WIB
FORT MYERS, FLORIDA - OCTOBER 01: Members of the Indiana Task Force 1 Search and Rescue team look for anyone needing help after Hurricane Ian passed through the area on October 1, 2022 in Fort Myers, Florida.  The Category 4 hurricane brought high winds, storm surge and rain to the area causing severe damage. (Photo by Joe Raedle/Getty Images)
Dampak Badai Ian di Florida (Foto: Getty Images/Joe Raedle)
Jakarta -

Badai Ian yang menerpa Florida, Amerika Serikat, disebut-sebut akan memberikan dampak besar ke sektor tenaga kerja di negeri Paman Sam. Para ekonom mengatakan puluhan ribu orang kemungkinan akan mengajukan tunjangan pengangguran setelah badai terjadi.

Berkaca dari badai Harvey di Texas saja ada sekitar 50.000 orang yang mengajukan tunjangan pengangguran usai badai mengamuk di tahun 2017. Banyaknya pengajuan pengangguran bisa diartikan banyak orang yang kehilangan pekerjaan.

"Badai Harvey di Texas mendorong kenaikan sekitar 50.000 pada Agustus 2017," kata Mike Englund, kepala ekonom di Action Economics, dilansir dari CNN, Rabu (12/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lynn Karoly, ekonom senior di RAND Corporation menyatakan ancaman pengangguran bakal paling terasa di sektor usaha pariwisata. "Khususnya di komunitas pesisir, dan di dalam pariwisata, berapa lama efek itu bertahan tergantung pada kemampuan sektor ini untuk membangun kembali," katanya.

Meskipun kerusakan masih dihitung, perkiraan awal menunjukkan bahwa badai Ian bisa menjadi badai paling mahal untuk mendarat di Florida. Menurut RMS, perusahaan permodelan bencana Moody's Analytics, kerugian yang diasuransikan akibat badai ini saja bisa mencapainya US$ 53-74 miliar atau sekitar Rp 810-1.132 triliun (kurs Rp 15.300).

ADVERTISEMENT

Sementara itu, bagi para pekerja bergaji rendah besar kecenderungan akan memiliki posisi yang lebih buruk untuk kembali ke stabilitas keuangan. Apalagi ancaman PHK pun tetap ada seiring dengan kondisi perusahaan yang babak belur dihantam badai Ian.

"Faktor ketahanan bisa lebih rendah di antara tenaga kerja berupah rendah, dan bahkan bos mereka mungkin juga memikirkan kembali tentang bagaimana mereka mengatur posisi yang perlu mereka isi," kata Karoly.

Dave Gilbertson, wakil presiden di perusahaan teknologi SDM UKG, mengatakan aktivitas tenaga kerja telah turun hampir setengahnya di beberapa kawasan yang terhantam badai. Misalnya saja, Lee dan Hillsborough. SDM UKG senriri merupak perusahaan yang melacak pergerakan pasar tenaga kerja secara real time.

"Sangat jarang melihat penurunan hampir 50%. Ini adalah bencana yang lebih mengerikan daripada yang telah kita lihat selama beberapa tahun terakhir," sebut Gilbertson.

Karena semakin banyak rumah tangga yang gajinya tidak sesuai dengan kenaikan harga, apalagi saat ini kehilangan sumber pendapatan, maka dapat dengan cepat hal-hal semacam ini menjadi krisis.

"Mereka kehilangan banyak hal secara pribadi, tetapi mereka juga kehilangan kemampuan untuk bekerja dan menghidupi keluarga mereka," kata Gilbertson.

(hal/dna)

Hide Ads