Zulhas Ungkap Biang Kerok Harga Beras Mahal, Singgung Peran Bulog

Zulhas Ungkap Biang Kerok Harga Beras Mahal, Singgung Peran Bulog

Aulia Damayanti - detikFinance
Rabu, 12 Okt 2022 16:20 WIB
Zulkifli Hasan dilantik menjadi menteri perdagangan menggantikan M Lutfi. Sertijab jabatan Menteri Perdagangan dilakukan di Auditorium Gedung Utama Kamendag, Jakarta.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas)/Foto: Dok. Kementerian Perdagangan
Jakarta -

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) membeberkan penyebab harga beras naik di pasaran. Menurut Zulhas, penyebab utamanya karena harga gabah yang naik.

Ia menjelaskan, harga gabah naik karena pengusaha swasta membeli dengan harga di atas harga eceran tertinggi (HET). Sedangkan Bulog membeli sesuai HET.

"Swasta berebut membeli gabah, sementara Bulog kan patokannya HET Bulog harus membeli gabah itu HET-nya Rp 4.200, nah swasta bisa beli Rp 5.000. Ya Bulog nggak bisa beli," ucapnya, saat ditemui di Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Rabu (12/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Zulhas mengatakan, sebenarnya fungsi Bulog sendiri itu untuk menstabilkan harga beras. Jadi membeli harga tinggi tetapi dijualnya bisa murah.

"Nah padahal harusnya fungsi Bulog sebagai stabilisasi beli harga tinggi jual murah, nah memang peraturan baru ini Bulog sebagai bagian dari BUMN dulu kan Bulog sebagai stabilisasi. Nah dengan begitu swasta berlomba-lomba membeli gabah, harganya jadi mahal. Otomatis produk jadinya, beras naik," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Zulhas juga menyampaikan, Jokowi berulang kali telah mewanti-wanti dirinya agar harga beras tidak naik. "Apa yang diperlukan untuk menstabilkan harga, ini dilaporkan kepada beliau," jelasnya.

Untuk menekan harga beras, Zulhas mengatakan pemerintah tengah membahas soal subsidi beras. Ada dua pilihan subsidi yang dibahas, pertama subsidi dari segi biaya transportasi dan selisih harga. "Nanti ini apakah transport yang disubsidi atau kalau selisih harga, lagi kita bahas," tuturnya.

Meski begitu, Ia menyampaikan bahwa saat ini harga beras Bulog akan terus ditahan di angka Rp 9.450/kg sebagai HET-nya.

"Kita minta masyarakat jangan khawatir, beras Bulog harga tetap, tidak berubah tidak naik dari Bulog punya. Premium tentu pasar ya, beras Bulog tetap tidak akan naik," tutupnya.

(ada/ara)

Hide Ads