Dapat Transfer Nyasar Rp 87 M, Pasutri Ini Kabur Hidup Foya-foya

ADVERTISEMENT

Terpopuler Sepekan

Dapat Transfer Nyasar Rp 87 M, Pasutri Ini Kabur Hidup Foya-foya

Ilyas Fadilah - detikFinance
Sabtu, 15 Okt 2022 13:15 WIB
10 Orang Terkaya Dunia
Foto: Tim Infografis, Andhika Akbarayansyah
Jakarta -

Pasangan suami-istri di Selandia Baru mendadak jadi miliarder. Mereka mendapat NZD 10 juta atau Rp 87 miliar (kurs Rp 8.700) setelah bank melakukan salah transfer.

Kisah hidup keduanya diangkat ke dalam film berjudul 'Runaway Millionaire'. Adapun kejadian ini terjadi pada tahun 2009.

Awalnya, Hui "Leo" Gao (suami) mengajukan pinjaman NZD 100.000 ke bank Westpac. Pinjaman itu digunakan membantu bisnis pompa bensinnya yang sedang turun, di Rotorua, Selandia Baru.

Bank Westpac kemudian menyetujui pinjaman itu. Namun, pegawai yang mengurus pinjaman ini melakukan kesalahan dan menambahkan lebih banyak nol. Gao pun jadi miliarder dadakan.

Gao dan istrinya Kara Hurring sadar uang itu bukan milik mereka namun ternyata hal itu itu tidak menghentikan mereka untuk menikmati setiap lembar uang tunai tersebut. Bahkan saat itu mereka memutuskan untuk melarikan diri ke China.

Melansir dari situs Stuff.co.nz, Gao sebelumnya sempat mentransfer US$ 6,782.000 uang milik bank tersebut ke rekening pribadinya sebelum dia dan Hurring melarikan diri ke China. Gao pergi lebih dulu pada 29 April 2009, dengan Hurring diduga mengikutinya pada 3 Mei.

Meski demikian, sampai Gao dan Hurring melarikan diri ke China, pihak bank masih belum menyadari adanya kesalahan transfer uang pada akun milik Gao. Adapun pihak bank baru menyadari adanya kesalahan transfer pada rekening milik Gao pada 5 Mei 2009.

Setelah bank menyadari adanya kesalahan, barulah pihak bank upaya untuk mendapatkan kembali. Dikarenakan Gao dan Hurring sudah melarikan diri, pihak bank pun meminta kepada pihak berwajib di Selandia Baru untuk melakukan penangkapan terhadap pasangan ini.

Perburuan internasional akhirnya diluncurkan dengan adanya bantuan dari interpol. Akhirnya Gao ditangkap berhasil ditangkap interpol saat akan menyeberang dari China ke Hong Kong pada September 2011, dua setengah tahun setelah polisi Rotorua melakukan penyelidikan.

Penangkapan Gao terjadi setelah munculnya "red alert/ peringatan merah" Interpol ketika ia mencoba melintasi perbatasan dari daratan China ke Hong Kong. Saat itu surat perintah Interpol menyatakan Gao dicari oleh Pengadilan Distrik Rotorua, Selandia Baru atas tuduhan pencurian dan pencucian uang.

Karenanya saat itu Gao langsung ditahan oleh pihak imigrasi Hong Kong. Kemudian Gao dihadapkan dengan hakim komitmen di Pengadilan Magistrat Timur di Sai Wan pada akhir September dan ditolak dengan jaminan.

Dia dikembalikan ke tahanan untuk muncul di pengadilan lagi pada 28 Oktober. Setelahnya dia tiba di Selandia Baru dalam tahanan dua detektif pada bulan Desember 2011. Gao dibebaskan dengan jaminan hingga vonis dijatuhkan pada 24 Agustus di Pengadilan Distrik Rotorua.

Sementara itu, Hurring kabur 22 bulan di China sebelum ditangkap pada Februari setelah pulang ke Auckland Selandia Baru. Dia berniat mengurus paspor putrinya, Leena.

Juri di Pengadilan Distrik Rotorua menyatakan dia bersalah atas 30 tuduhan pencurian. Dia dinilai menggunakan kartu bank secara tidak jujur, dan pencucian uang internasional.

(eds/eds)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT