Neraca Dagang RI Surplus 29 Kali Beruntun, tapi Masih Tekor Sama Negara Ini

Neraca Dagang RI Surplus 29 Kali Beruntun, tapi Masih Tekor Sama Negara Ini

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Selasa, 18 Okt 2022 06:00 WIB
Neraca Dagang
Foto: Neraca Dagang (Mindra Purnomo/tim infografis detikcom)
Jakarta -

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia periode September 2022 surplus US$ 4,99 miliar. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto mengungkapkan surplus ini sudah terjadi selama 29 kali berturut-turut.

Setianto mengungkapkan surplus ini terjadi karena nilai ekspor pada September lebih tinggi dari impor. "Jadi neraca perdagangan Indonesia sampai September 2022 membukukan surplus selama 29 bulan berturut-turut, kalau kita lihat sejak Mei 2020," ujar dia dalam konferensi pers, Senin (17/10/2022).

Dari data BPS disebutkan per September 2022 ekspor Indonesia tercatat US$ 24,8 miliar. Angka ini naik 20,28% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terdiri dari ekspor migas secara year on year naik 41,80%, sementara ekspor non migas naik 19,26%.

Namun jika dibandingkan dengan ekspor Agustus 2022 nilai ekspor di neraca perdagangan September 2022 mengalami penurunan 10,99%.

ADVERTISEMENT

"Nilai ekspor September 2022 mencapai US$ 24,80 miliar atau turun 10,99% dibanding Agustus 2022," ucapnya.

Sementara itu, nilai impor pada Agustus 2022 sebesar US$ 19,81 miliar. Secara persentase menurun 10,58% dibanding bulan lalu.

"Untuk impor di bulan September ini nilai impor sebesar US$ 19,81 miliar. Atau turun 10,58% dibandingkan Agustus 2022," ucapnya.

Dengan begitu, nilai ekspor pada September 2022 masih lebih tinggi dibandingkan impor. Maka, surplus perdagangan RI pada September ini mencapai US$ 4,99 miliar. Itu berarti RI sudah 29 bulan berturut-turut mengalami surplus neraca perdagangan.

Data Neraca Perdagangan Indonesia:

Januari 2021 surplus US$ 2 miliar
Februari 2021 surplus US$ 2,01 miliar
Maret 2021 surplus US$ 1,57 miliar
April 2021 surplus US$ 2,19 miliar
Mei 2021 surplus US$ 2,36 miliar
Juni 2021 surplus US$ 1,23 miliar
Juli 2021 surplus US$ 2,59 miliar
Agustus 2021 surplus US$ 4,74 miliar
September 2021 surplus US$ 4,37 miliar
Oktober 2021 surplus US$ 4,3 miliar
November 2021 surplus US$ 3,51 miliar
Desember 2021 surplus US$ 1,02 miliar
Januari 2022 surplus US$ 0,93 miliar
Februari 2022 surplus US$ 3,82 miliar
Maret 2022 surplus US$ 4,53 miliar
April 2022 surplus US$ 7,56 miliar
Mei 2022 surplus US$ 2,9 miliar
Juni 2022 surplus US$ 5 miliar
Juli 2022 surplus US$ 4,22 miliar.
Agustus 2022 surplus US$ 5,76 miliar
September 2022 surplus US$ 4,99 miliar

Meski begitu neraca perdagangan Indonesia masih tekor dengan Brasil hingga Australia. Baca di halaman berikutnya.

Masih Tekor dengan Brasil dan Australia

Setianto menyebutkan Indonesia saat ini masih defisit neraca dagang dengan Australia yaitu sebesar US$ 647,5 juta. Dia menjelaskan komoditas penyumbang defisit terbesar adalah bahan bakar mineral, serealia, logam mulia dan perhiasan atau permata.

Selanjutnya Indonesia defisit perdagangan dengan Thailand sebesar US$ 334 juta. Komoditas penyumbang defisit terbesar adalah mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya, plastik dan barang dari plastik, kendaraan dan bagiannya.

Kemudian, Indonesia kalah tekor dengan Brasil sebesar US$ 263,1 juta di September 2022. Adapun komoditas penyumbang utama adalah ampas dan sisa industri makanan, gula dan kembang gula, serta daging hewan.

Halaman 2 dari 2
(kil/das)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads