Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury memaparkan masih banyak sekali masyarakat di Indonesia yang terpaksa berobat ke luar negeri. Dia menyebutkan ada sekitar 2 juta orang Indonesia yang berobat ke luar negeri tiap tahunnya.
Jutaan orang ini menurut Pahala bisa menghabiskan uang hingga US$ 6,5 miliar atau sekitar Rp 100 triliun (kurs Rp 15.400/US$) hanya untuk berobat.
"Sekitar US$ 6,5 miliar dihabiskan oleh orang Indonesia di luar Indonesia, karena mereka tidak mendapatkan tingkat pelayanan kesehatan yang tepat di Indonesia," papar Pahala dalam salah satu diskusi pada gelaran SOE International Conference di Nusa Dua Bali Convention Center, Senin (17/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya hal ini menjadi salah satu tantangan utama BUMN di sektor kesehatan. Khususnya bagaimana agar masyarakat tidak menghabiskan uangnya ke luar negeri.
Pahala sendiri mengatakan BUMN di sektor kesehatan selama ini terus membangun industri farmasi dan infrastruktur kesehatan yang jauh lebih kuat di Indonesia. Salah satunya adalah menggarap proyek kawasan ekonomi khusus (KEK) pariwisata kesehatan di Bali.
Dia menjelaskan di dalam KEK tersebut, BUMN akan membangun rumah sakit khusus yang bekerja sama dengan Mayo Clinic asal Amerika Serikat.
"Sekedar contoh, di lingkungan Kementerian BUMN, kami sedang mencoba untuk benar-benar membangun kawasan ekonomi khusus dan kami benar-benar bekerja sama dengan Mayo (Mayo Clinic) untuk mendirikan sebuah rumah sakit di dalam Kawasan Ekonomi Khusus," ungkap Pahala.
Rumah sakit itu memungkinkan pemerintah mengizinkan dokter asal luar negeri, khususnya para diaspora di Indonesia untuk bisa melakukan praktiknya. Khususnya bagi para dokter spesialis.
"Indonesia membutuhkan jumlah dokter yang cukup banyak apalagi dokter spesialis," sebut Pahala.