Strategi Hidupkan Lagi Bisnis Penjahit yang Mati Suri Imbas Pandemi

Aulia Damayanti - detikFinance
Rabu, 19 Okt 2022 15:32 WIB
Penjahit Bangkit dari Pandemi
Foto: Penjahit Bangkit dari Pandemi (Istimewa)
Jakarta -

Hampir tiga tahun, pandemi COVID-19 melanda dunia; wabah mematikan yang menghantam hampir semua sektor perekonomian, dari skala besar hingga kecil ke mikro. Direktur Pelaksana
Pengembangan Kebijakan dan Kemitraan Bank Dunia Mari Elka Pangestu memaparkan, pekerja yang paling terdampak pandemi banyak berasal dari sektor jasa dan konstruksi.

Tak terkecuali, sektor informal seperti tekstil. Sekitar jutaan penjahit di Indonesia kehilangan pekerjaan hingga megap-megap memburu peluang di tengah situasi pandemi yang sulit demi bertahan hidup.

Senada dengan temuan Bank Dunia, Kementerian Perindustrian tahun 2020 pun mencatat, industri garmen mengalami penurunan jumlah produksi yang berimbas pada turunnya tingkat utilisasi industri garmen, dari 84,93 persen ke 65,00 persen.

Ini disebabkan kelangkaan dan mahalnya harga bahan baku, merosotnya jumlah permintaan, hingga kesulitan distribusi akibat pembatasan mobilitas, yang berujung pada terhentinya aktivitas industri.

Akibatnya, Asosiasi Pertekstilan Indonesia melaporkan, sebanyak 1,8 juta tenaga kerja dari sektor tekstil dirumahkan dan di-PHK.

Sampai hari ini, sebagian besar UKM bahkan masih "tidur pulas" alias gulung tikar. Tak cuma di kota-kota kecil, bahkan di kota-kota besar sekalipun kondisinya tak kalah suram. Sekelas Bali--yang merupakan episentrum andalan Indonesia untuk wisatawan domestik dan mancanegara mencatat kehilangan potensi ekonomi hingga 90 persen.

"Situasi ini sangat memprihatinkan. Ini salah satu alasan kami menggagas Our Reworked World, yaitu gerakan untuk membantu para pekerja informal, khususnya para penjahit, serta UKM yang terimbas dan kehilangan pendapatan. Gerakan ini juga merupakan upaya kami dalam menggencarkan kampanye slow fashion yang bertujuan mengurangi limbah tekstil dan menyelamatkan bumi untuk masa depan yang berkelanjutan," tutur Annika Rachmat, Co-founder, Our Reworked World.

Bersambung ke halaman selanjutnya.




(ada/dna)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork