Negara barat menuduh Iran telah memasok drone ke Rusia untuk membantu serangan ke Ukraina. Hal itupun dibantah oleh Iran melalui perwakilannya di PBB, Duta Besar Iran Amir Saeid Iravani.
Ia menegaskan pihaknya konsisten untuk tetap menyerukan misi perdamaian untuk Rusia dan Ukraina sejak awal peperangan. Bahkan meminta kedua negara itu untuk mengakhiri perang.
"Republik Islam Iran telah mengambil posisi yang jelas dan konsisten mengenai situasi di Ukraina yang telah dinyatakan sejak awal konflik. Iran secara konsisten mengadvokasi perdamaian dan segera mengakhiri konflik di Ukraina," kata Iravani, dikutip dari CNBC, Kamis (20/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Iravani mengatakan tuduhan negara barat tidak berdasar. Ia menduga bahwa negara barat mencoba untuk memberikan informasi yang sesat yang dituduhkan untuk Iran.
"Tuduhan tidak berdasar dan tidak berdasar, mengecewakan," tegasnya.
Negara barat yang menuduh Iran memasok drone ke Rusia di antaranya, Inggris, Amerika Serikat, dan Prancis. Tuduhan itu bahkan dibahas dalam pertemuan tertutup Dewan Keamanan PBB
Ketiga negara mengatakan memasok drone kepada Rusia, Iran telah melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB. Resolusi tersebut, yang dikenal sebagai 2231, melarang transfer semua barang, bahan, peralatan dan barang serta teknologi" dari Iran ke negara lain kecuali jika disetujui terlebih dahulu oleh Dewan Keamanan PBB berdasarkan kasus per kasus.
Sementara dari sisi Rusia sendiri, telah berulang kali membantah bahwa drone yang dikirimkan ke Ukraina untuk menyerang bukan buatan Iran. Drone sekaligus rudal memang belakangan ini dikirimkan Rusia untuk mengebom perumahan dan daerah sipil tinggi lainnya.
"Gambar drone yang jatuh di Ukraina jelas memiliki tulisan Rusia di atasnya. Bagaimanapun, Iran bukan ahli drone dan tidak bisa menjelaskan lebih lanjut," jelas pihak Rusia, Dmitry Polyanskiy.
(ada/zlf)