Kendaaran listrik akan menjadi salah satu moda transportasi yang beroperasi di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali November mendatang. Fasilitas ini nantinya akan disediakan oleh Electrum.
Electrum menyediakan dua merek motor listrik di antaranya Gesits dan Gogoro. Tim detikcom pun berkesempatan untuk menjajal kendaraan tersebut saat berkunujung ke Nusa Dua Bali, yaitu Gogoro pada Kamis (20/10/2022).
Untuk menyalakan motor ini, pengemudi harus menggunakan kartu yang disentuhkan ke 'tempat kunci'. Barulah dari sana, motor akan menyala secara otomatis, terlihat dari dashboard motor yang menyala.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat dashboard digital itu menyala, akan terlihat beberapa informasi seperti gambar seberapa banyak isi baterai, jam, serta tombol 'Go'. Kemudian, pengemudi tinggal memencet tombol 'Go' dan tahan selama beberapa detik, lalu akan muncul angka kecepatan motor. Barulah dari sana motor bisa dioperasikan.
Sensasi menaikinya pun sangat berbeda dengan motor biasa. Motor tersebut hampir tidak mengeluarkan bunyi, jalannya pun sangat smooth. Gogoro juga masih bisa diajak ngebut dengan kecepatan maksimal di 90 km per jam.
Seorang driver Gojek pengendara Gogoro, Hiji mengatakan, motor ini menerapkan teknologi yang serba otomatis. Bahkan motor ini juga bisa diakses penuh lewat aplikasi GoPartner, dari mulai menyalakan dan mematikan mesin, hingga membuka jok motor.
Yang juga menarik, Hiji menambahkan, lampu sein pun bisa mati otomatis setelah kendaraan berbelok.
"Gogoro ini otomatis. Jadi kalau saya mau belok pencet lampu sein itu abis beloknya, otomatis mati lampunya. Dia juga ada lampu hazard," ungkap Hiji, kepada detikcom, Kamis (20/10/2022).
Hiji pun turut menceritakan saat dia menggunakan Gesits. Kalau Gogoro terasa seperti motor matic, Gesit seolah motor kopling yang memiliki beberapa mode.
"Jadi ada mode E, U dan S. E mode ngelimit kecepatan sampai 45 km. Kalau U, mode tengah lah. Belum nyoba fullnya sampe berapa tapi lebih tinggi dari 50 ke atas. Yang S itu sport, jadi dia yang paling kenceng bisa sampe 70 km per jam. Biasanya sih itu buat tanjakan," jelasnya.
Ia juga menambahkan, Gesits sendiri agak sedikit tricky, di mana motor ini tidak bisa ngerem sambil ngegas karena saat ngerem mesin motor mati.
"Gaboleh ngegas sambil ngerem. Karena kalau kita ngerem, gasnya mati. Makanya kalo dipaksa, dia agak loncat. Kalo Gogoro nggak, tarikannya lebih enak," terang Hiji.
Di sisi lain, harga Gogoro cukup mahal di rentang 60-70 jutaan, cukup jauh dengan Gesits yang hanya di sekitar 30 jutaan. Meski demikian, Hiji mengatakan kedua motor ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Menariknya, kedua motor ini sama-sama punya mode mundur.
Sebagai tambahan informasi, Gogoro sendiri merupakan merek ternama asal Taiwan, sementara Gesits ialah produksi lokal dari PT WIKA Industri Manufaktur (WIMA) selaku cucu usaha PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA).
Sementara Electrum merupakan perusahaan patungan bersama (joint venture) yang didirikan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA). Keberadaannya ditujukan dalam mendukung dekarbonisasi dan Nationally Determined Contributions (NDCs) RI.
(zlf/zlf)