Kementerian Perdagangan mengatakan saat ini perajin tempe tahu bisa lebih mudah untuk mendapatkan subsidi kedelai. Plt Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Syailendra mengatakan semua perajin tempe tahu bisa mendapatkan subsidi kedelai, tentu memang yang sudah terdata di Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM).
Syailendra mengatakan intinya semua perajin atau Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (KOPTI) akan mendapatkan subsidi kedelai. Mengingat sebelumnya yang dikeluhkan oleh perajin adalah syarat yang begitu banyak untuk mendapatkan subsidi.
"Sekarang semua KOPTI pokoknya perajin tahu tempe dikasih (subsidi) syaratnya perajin beneran bukan, itu dari Kemenkop UKM ko sudah. Artinya kemarin ada yang bukan anggota dapat,sekarang kasih aja pokoknya perajin tahu tempe pokoknya sudah didata Kemenko UKM akan dapat," kata Syailendra, ditemui di sela-sela acara Jakarta Muslim Fashion Week 2023, di ICE BSD, dikutip Jumat (21/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini pasokan kedelai menurut Syailendra memang kurang dari semestinya. Namun, menurutnya kedelai impor ini tengah sedang dalam perjalanan untuk memenuhi pasokan di dalam negeri.
"Pokoknya kan yang penting ketersediaan kebutuhan kedelai dalam negeri kan 200.000 sampai 250.000 itu terpenuhi," jelasnya.
Hal ini meneruskan soal janji dari Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) yang akan memudahkan syarat bantuan selisih harga kedelai. Itu dilakukan karena penyerapan kedelai saat ini sangat kecil.
"Baru kepakai 10-20%, maka saya lagi usul agar dipermudah syarat-syaratnya untuk dapat Rp 1.000 itu jangan sampai orang mesti punya ini, punya ini, maksudnya subsidi harga saja," katanya di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa (11/10).
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (KOPTI) Aip Syarifuddin mengucapkan terima kasih kepada Zulhas atas usulan tersebut.
"Jadi tolong disampaikan terima kasih-terima kasih dan terima kasih begitu," ujarnya dihubungi terpisah pada Selasa (11/10).
Ia merinci, syarat yang disebut terlalu banyak untuk mendapatkan subsidi kedelai di antaranya harus memiliki Nomor Induk Koperasi(NIK), Nomor Induk Berusaha (NIB), keterangan domisili usaha sesuai KOPTI, dan terdaftar sebagai anggota KOPTI.
"Jadi begitu oleh pemerintah ada administrasi, bagus saran pemerintah, tapi itu kalau boleh bertahap dilaksanakannya, jangan sekaligus. Subsidi ini diberikan tetapi administrasi ini dibenahi," ujarnya.
Sebagai informasi, skema subsidi kedelai ini dilakukan dengan program Bantuan Penggantian Selisih Harga Pembelian Kedelai untuk perajin tahu dan tempe sebesar Rp 1.000/kg. Selisih harga ini diberikan antara harga jual importir dan harga yang diinginkan melalui Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog). Penyalurannya kepada Koperasi Produsen Tahu dan Tempe Indonesia.
Subsidi ini konsep gampangnya, misalnya harga kedelai saat ini sudah mencapai Rp 13.000/kg. Nah jika membeli dari Bulog akan disubsidi Rp 1.000/kg, maka perajin bisa membeli seharga Rp 12.000/kg. Walaupun sebenarnya harga kedelai di masing-masing daerah biasanya juga berbeda, tetapi tidak beda jauh.
Subsidi kedelai ini, Kementerian Perdagangan sudah meminta Kementerian BUMN untuk menugaskan Perum BULOG untuk melanjutkan Program Pemberian Bantuan Penggantian Selisih Harga Pembelian Kedelai di Tingkat Pengrajin Tahu dan Tempe terhitung sejak tanggal 1 September 2022 sampai dengan 31 Desember 2022.
(ada/zlf)