Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan belanja dari sisi pegawai mengalami penurunan sebesar 1,8%. Penurunannya dari September 2021 Rp 216,90 triliun menjadi bulan ini Rp 216,20 triliun.
Sri Mulyani menjelaskan, penurunan belanja pegawai ini seiring dengan menurunnya jumlah pegawai negeri sipil (PNS) daerah. Penurunan jumlahnya mencapai 2,51%.
"Belanja pegawai pegawai mengalami penurunan karena PNS daerah berkurang 2,5%," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KITA Oktober 2022, Jumat (21/10/2022).
Hal itu disampaikan di tengah penyampaian kinerja realisasi belanja APBD 2022. Dalam laporan Sri Mulyani belanja APBN per September 2022, baru terealisasi Rp 637,92 triliun atau 53,4%, hanya tumbuh 0,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Ini sudah September, jadi artinya Oktober-November-Desember masih banyak ruang untuk meningkatkan belanja dan realisasi karena mencapai 46% belanja yang masih bisa terealisasi dalam 3 bulan terakhir. Kita berharap ini akan menopang ekonomi pada saat tekanan dunia begitu besar," tuturnya.
Rinciannya selain belanja pegawai, pada belanja barang dan jasa naik 2,2% atau mencapai Rp 170,94 triliun, belanja modal naik 18% atau mencapai Rp 62,86 triliun, dan belanja lainnya turun 5,3% atau mencapai Rp 142,93 triliun.
Lalu secara fungsi belanja di bidang ekonomi mengalami kenaikan sebesar 8,5% mencapai Rp 50,74 triliun hingga September 2022. Lalu belanja kesehatan naik tipis 1,4% mencapai Rp 104,73 triliun dan belanja perlindungan sosial turun 19,8% atau mencapai Rp 5,72 triliun.
Simak Video "Cair Pekan Depan! Pemerintah Sebar Bansos Tambahan Rp 24 T"
[Gambas:Video 20detik]
(ada/zlf)