RI Geber Pelatihan Vokasi Berkonsep BLK, Ini Kelebihannya

RI Geber Pelatihan Vokasi Berkonsep BLK, Ini Kelebihannya

tim detikcom - detikFinance
Minggu, 23 Okt 2022 20:29 WIB
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah dan CEO Huawei Indonesia Jacky Chen menyaksikan Penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama (MoU) antara Kemnaker dengan Huawei Indonesia.
Foto: Dok. Kemnaker
Jakarta -

Indonesia telah secara resmi memegang Presidensi G20 selama setahun penuh, yakni mulai 1 Desember 2021 hingga KTT G20 yang akan dilaksanakan pada November 2022. Hal ini sekaligus menjadikan Indonesia sebagai negara berkembang pertama yang menjadi tuan rumah G20.

Salah satu konsep atau rekomendasi yang akan ditawarkan dalam presidensi G20 nanti, adalah kebijakan tentang pelatihan vokasi berbasis komunitas yang dilaksanakan di BLK Komunitas.

Sejak tahun 2017 hingga 2021, Kementerian Ketenagakerjaan telah mengalokasikan program dan anggaran untuk bantuan pemerintah melalui pembangunan BLK Komunitas yang telah tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Setiap tahun program ini kami evaluasi terkait dengan teknis pelaksanaannya dan kebermanfaatannya bagi masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Alhamdulillah, sampai dengan tahun 2021, jumlah BLK Komunitas yang telah dibangun sebanyak 2.912 lembaga. Pada kesempatan hari ini kami mengundang 785 lembaga penerima bantuan pembangunan dan peralatan tahun 2021 untuk hadir dan diresmikan setelah selesai dibangun dan siap melaksanakan program pelatihan," kata Ida Fauziyah-Menteri tenaga kerja RI saat meresmikan BLK Komunitas dan santri FEST di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri-Jawa Timur, Minggu (23/10/2022).

Adapun acara ini dibuka langsung oleh Wakil Presiden RI KH Maruf Amin melalui daring serta di hadiri A Muhaimin Iskandar wakil Ketua DPR-RI

ADVERTISEMENT

Sebagai Kementerian yang bertugas membangun dan mengembangkan kompetensi Sumber Daya Manusia di dunia kerja, Kementerian Ketenagakerjaan terus berkomitmen untuk berkolaborasi dalam penyelenggaraan pelatihan vokasi berbasis komunitas dengan mengalokasikan program dan anggaran untuk pembangunan BLK Komunitas sebanyak 850 (delapan ratus lima puluh) lembaga di tahun anggaran 2022.

"Program Pembangunan BLK Komunitas ini harus kita jadikan lompatan untuk bertransformasi membangun ekosistem pelatihan yang kuat dan modern, membentuk lembaga pelatihan yang kuat dan mandiri, yang mampu bersaing dalam menciptakan luaran pelatihan yang kompeten, sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan industri saat ini," tutur dia.

Sejalan dengan hal tersebut, kegiatan ini juga selaras dengan langkah strategis, transformatif dan inovatif Kementerian Ketenagakerjaan untuk menghadapi masalah dan tantangan dalam pembangunan Ketenagakerjaan, sebagaimana yang tercantum dalam Sembilan Lompatan Besar Ketenagakerjaan yang di dalamnya mencakup transformasi BLK, link and match ketenagakerjaan, serta pengembangan talenta muda.

Bersambung ke halaman selanjutnya.

Terjangan perkembangan teknologi saat ini, lanjut Ida, memaksa untuk dapat hidup berdampingan dengan teknologi. Revolusi industri 4.0 telah menuntut sistem yang menganut era globalisasi, digitalisasi, dan robotisasi.

"Saya tidak ingin perubahan era revolusi industri menjadi salah satu faktor menurunnya jumlah angkatan kerja yang bekerja. Sembilan lompatan besar ini guna merespon berbagai perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam sistem digitalisasi yang juga berimplikasi terhadap dunia ketenagakerjaan," beber dia.

Ia melanjutkan, transformasi pembangunan ketenagakerjaan tidak hanya dijalankan melalui cara biasa atau konvensional, tetapi harus dengan cara cepat, inovatif, kreatif, namun tetap berpedoman pada perundang-undangan yang berlaku agar cita-cita pembangunan ketenagakerjaan yang digagas dapat terwujud.

Kementerian Ketenagakerjaan terus berinovasi mencari cara terbaik, mencari terobosan yang inovatif, baik dalam teknis pelaksanaan pembangunan BLK Komunitas, maupun dalam pengembangan kurikulum pelatihan vokasi yang dapat diimplementasikan di BLK Komunitas.

"Tentu saja terobosan pengembangan kurikulum pelatihan vokasi ini menyesuaikan dengan perkembangan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri saat ini," tandasnya.


Hide Ads