Terjangan perkembangan teknologi saat ini, lanjut Ida, memaksa untuk dapat hidup berdampingan dengan teknologi. Revolusi industri 4.0 telah menuntut sistem yang menganut era globalisasi, digitalisasi, dan robotisasi.
"Saya tidak ingin perubahan era revolusi industri menjadi salah satu faktor menurunnya jumlah angkatan kerja yang bekerja. Sembilan lompatan besar ini guna merespon berbagai perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam sistem digitalisasi yang juga berimplikasi terhadap dunia ketenagakerjaan," beber dia.
Ia melanjutkan, transformasi pembangunan ketenagakerjaan tidak hanya dijalankan melalui cara biasa atau konvensional, tetapi harus dengan cara cepat, inovatif, kreatif, namun tetap berpedoman pada perundang-undangan yang berlaku agar cita-cita pembangunan ketenagakerjaan yang digagas dapat terwujud.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kementerian Ketenagakerjaan terus berinovasi mencari cara terbaik, mencari terobosan yang inovatif, baik dalam teknis pelaksanaan pembangunan BLK Komunitas, maupun dalam pengembangan kurikulum pelatihan vokasi yang dapat diimplementasikan di BLK Komunitas.
"Tentu saja terobosan pengembangan kurikulum pelatihan vokasi ini menyesuaikan dengan perkembangan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri saat ini," tandasnya.
(dna/dna)