Zulhas Bilang Stok Kedelai Cukup 1 Minggu Hoax, Badan Pangan Jawab Begini

Zulhas Bilang Stok Kedelai Cukup 1 Minggu Hoax, Badan Pangan Jawab Begini

Aulia Damayanti - detikFinance
Rabu, 26 Okt 2022 08:02 WIB
Harga kedelai di Pati tembus Rp 13.000 per kilogram.
Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng
Jakarta -

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas membantah keterangan yang menyebut stok kedelai hanya cukup untuk 7 hari. Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) menjelaskan secara berkaitan dengan pasokan kedelai tersebut.

Deputi 1 Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi NFA I Gusti Ketut Astawa mengatakan ketersediaan stok kedelai tinggal 7 hari yang disebutkan sebelumnya, apabila mengacu pada perhitungan Neraca Pangan Nasional sampai dengan akhir November 2022.

Menurutnya, stok kedelai tinggal 7 hari itu bukan dihitung per hari ini, namun dihitung setelah bulan November 2022. Karena berdasarkan Neraca Pangan Nasional sampai dengan akhir November 2022 stok kedelai surplus 54.983 ton. Akan tetapi jika di bagi rata dengan kebutuhan rata-rata harian, maka hanya memenuhi untuk 7 hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Stok 54.983 ton tersebut apabila dibagi rata-rata konsumsi harian nasional sebesar 8.191 ton per hari maka dapat memenuhi kebutuhan sekitar 7 hari. Jadi stok kedelai untuk 7 hari itu dihitung per setelah November 2022," terangnya.

Ketut menjelaskan, berdasarkan perhitungan prognosa Januari-November 2022, stok akhir kedelai diperkirakan masih dalam kondisi surplus sebanyak 54.983 ton, yang merupakan hasil perhitungan dari ketersediaan 2.758.151 ton dikurangi kebutuhan selama Januari-November 2022 sebesar 2.703.169 ton. Dengan memperhitungkan kebutuhan satu bulan yang diperkirakan mencapai 245.743 ton atau 8.191 ton per hari, maka stok di akhir November sebesar 54.983 ton tersebut diperkirakan tersedia untuk 7 hari.

ADVERTISEMENT

Namun demikian, Ketut meminta masyarakat khususnya para perajin tahu-tempe tidak perlu panik, karena pemerintah akan melakukan importasi untuk memperpanjang ketersediaan kedelai di dalam negeri. L

"Jadi kita mendorong percepatan realisasi importasi kedelai untuk memenuhi dan memperpanjang kecukupan stok kedelai," ujar Ketut.

Sementara itu, Kepala NFA Arief Prasetyo Adi mengatakan, dengan basis stok 7 hari setelah akhir November tersebut, pihaknya menjamin bahwa stok kedelai cukup hingga 1,5 bulan ke depan. Arief meminta masyarakat tidak khawatir dengan ketersediaan kedelai di pasaran.

Arief juga mengatakan, melalui realisasi impor, maka berdasarkan Prognosa Neraca Pangan Nasional Januari-Desember 2022, komoditas kedelai diperkirakan surplus sebesar 250 ribu ton pada akhir Desember 2022.

"Saat ini , importir memang merencanakan impor dengan hati hati terkait fluktuasi nilai tukar rupiah dan harga Kedelai, sehingga biasanya merencanakan 3 sampai dengan 4 bulan," tuturnya.

Sebagai informasi, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menegaskan, pasokan kedelai dalam negeri aman untuk tiga bulan ke depan. Hal itu disampaikan untuk menampik informasi yang beredar, bahwa stok kedelai hanya bisa bertahan seminggu.

"Kedelai kan sedang ramai, kedelai stoknya aman ya aman! Sampai 3 bulan aman. Jadi ada yang bilang stoknya cuma seminggu. Itu hoax!" tegasnya saat ditemui di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Selasa (25/10) kemarin.

Meski begitu, Zulhas mengakui bahwa harga kedelai saat ini memang masih tinggi. Karena stok yang ada hari ini merupakan pembelian tiga bulan yang lalu, di mana harga kedelai global sedang tinggi.

"Harga masih, karena kan beli yang lalu Juli-Agustus. Nanti 3 bulan lagi sudah turun tapi kalau kurs naik susah juga," jelasnya.




(ada/zlf)

Hide Ads