Sepasang Budak Korporat Pilih Resign Lalu Keliling Dunia, Dapat Duitnya Gimana?

Sepasang kekasih Bradley Williams dan Cazzy Magennis memutuskan sudah muak jadi budak korporat. Mereka kemudian memilih resign dan berpergian ke berbagai negara.

Eh, tapi gimana cara mereka dapat duit untuk bisa bepergian?

Dikutip dari CNBC, Kamis (27/10/2022), awalnya mereka memutuskan untuk berpergian ke Amerika Selatan. Berbagai pengalaman menarik mereka habiskan selama 4 bulan.

Mereka berkemah di hutan hujan Amazon, paralayang di Bolivia, berselancar di Peru dan melihat air terjun Iguazu di Argentina. Perjalanan tersebut mereka catat di blog bernama Dream Big Travel Far.

Namun, William selanjutnya mengatakan, uang mereka cepat habis. Mereka pun harus putar otak.

Pasangan itu kemudian mulai menjalani pekerjaan sebagai copywriter freelance untuk memenuhi kebutuhan hidup. Mereka meraup masing-masing antara US$ 1.000 hingga US$ 1.500 per bulan. Menurut mereka, itu cukup memungkinkan untuk backpacking selama 18 bulan di Asia Tenggara.

Mereka selanjutnya melanjutkan menulis blog dengan berbagi tips perjalanan, rencana perjalanan dan contoh packing kepada pengikut mereka. Akhirnya, mereka berhenti menjadi copywrirer dan mendedikasikan seluruh waktu mereka untuk pengembangan blog.

Sekarang, situs tersebut menarik rata-rata 250.000 pengunjung setiap bulannya dan berada di jalur yang tepat untuk mendapatkan enam digit pendapatan tahunan dalam waktu yang tak lama.

"Ini permainan angka. Anda harus membuat ribuan orang membaca konten Anda sebelum Anda benar-benar mulai menghasilkan uang," kata Williams dalam video YouTube.

William mengatakan, pendapatan utama mereka dari blog perjalanan mereka adalah periklanan dan pemasaran. Mereka menerima komisi ketika pembaca memesan tur atau hotel melalui tautan di blog mereka.

"Ini menjadi terlalu besar untuk kami kelola sendiri," kata Magennis. Ia menambahkan bahwa akhirnya ada tujuh penulis berkontribusi membantu mengelola blog tersebut.

Pasangan itu juga punya channel YouTube, tetapi dalam video itu Magennis mengatakan pasangan itu tidak menghasilkan banyak uang dari situs berbagi video tersebut

"Kami telah menghasilkan sekitar US$ 382,85 (dari YouTube), jadi silakan simpulkan saja sendiri," katanya di video sambil tertawa.

Apa yang terjadi ketika COVID-19 mulai merebak? Bagaimana nasib dua eks budak korporat ini? Lihat di halaman berikutnya.

Pandemi COVID-19 Muncul

Nasib para penikmat traveling berubah 180 derajat setelah adanya pandemi, termasuk juga pasangan ini. Sumber pemasukan satu-satunya pun menghilang, karena tidak ada orang yang boleh bepergian.

"Pendapatan kita langsung terjun bebas seperti jatuh ke jurang," kata Williams.

Mereka pun fokus menjalankan profesi freelance writing untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Untungnya, biaya hidup harian mereka tidak terlalu besar.

Bahkan untuk menghemat uang, mereka sempat nebeng di rumah keluarga beberapa bulan di Irlandia Utara dan Inggris.

Sepasang Budak Korporat Pilih Resign Lalu Keliling Dunia, Dapat Duitnya Gimana? Foto: Dok. Bradley Williams dan Cazzy Magennis

Pada waktu menginap di rumah orang tuanya Williams, mereka kepikiran bikin proyek baru yaitu merenovasi mobil van menjadi rumah berjalan. Mereka berniat berkililing dunia menggunakan van ini.

"Kami terinspirasi dari video-video mobil van yang dirombak di YouTube," ujarnya.

Baca juga: Jalani Fisioterapi, Begini Kondisi Netizen 'Budak Korporat' yang Viral

Butuh waktu tiga bulan untuk merombak mobil van mereka menjadi rumah berjalan yang siap digunakan. Mereka pun memberi nama van itu Helen.

Dengan mobil van tersebut, mereka bisa banyak menghemat uang selama bepergian. Apalagi bisa menghemat jajan makanan dengan cara memasak sendiri.

"Hampir setiap hari kita masak di dalam van. Di sini juga ada oven, jadi kita bisa bikin makanan apa saja seperti di rumah," ujar Magennis.

Sepasang Budak Korporat Pilih Resign Lalu Keliling Dunia, Dapat Duitnya Gimana? Foto: Dok. Bradley Williams dan Cazzy Magennis

Mereka sudah merencanakan jalur perjalanan keliling dunia di blog mereka. Perjalanan akan dimulai dengan keliling AS lalu lanjut ke negara lain.

Menurut Magennis gaya hidup seperti ini mengajarkan hidup hemat dan meminimalisir barang pribadi.

"Selama ini kita biasa punya sepuluh pasang sepatu, tujuh jaket, tapi dengan ini kami sadar tidak butuh sebanyak itu juga," ujarnya.

Sisi negatif dari tinggal di rumah berjalan, menurut mereka, adalah mereka harus mengandalkan diri sendiri tanpa adanya tetangga.

"Kadang-kadang kita merasa sepi juga," katanya.