McDonald's Cetak Pendapatan Rp 90 T di Tengah Tekanan Inflasi

McDonald's Cetak Pendapatan Rp 90 T di Tengah Tekanan Inflasi

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Kamis, 27 Okt 2022 23:50 WIB
Gerai McDonalds
Foto: dok. McDonald's Indonesia
Jakarta -

McDonald's mencatat pertumbuhan bisnis yang cukup siginifikan. Hal ini melampaui ekspektasi analis top makanan cepat saji untuk pendapatan dan pendapatan kuartalannya.

Dilansir dari CNBC, Kamis (27/10/2022), McDonald's melawan tren yang dialami oleh pelaku bisnis serupa yang justru melaporkan penurunan bisnis setelah menaikkan harga menu.

CEO McDonald's Chris Kempczinski mengatakan ada peningkatan ketidakpastian dan kegelisahan tentang lingkungan ekonomi. Sementara CFO McDonald's Ian Borden mengatakan kepada analis tekanan inflasi dan kenaikan suku bunga memberikan tekanan yang signifikan pada konsumen dan industri restoran.

Seperti apa laporan perusahaan dibandingkan dengan apa yang diharapkan Wall Street berdasarkan survei analis oleh Refinitiv? Total pendapatan di kuartal ketiga mencapai US$ 5,87 miliar atau sekitar Rp 90,98 triliun (kurs Rp 15.500) dibandingkan prediksi Refinitiv mencapai US$ 5,69 miliar atau sekitar Rp 88,19 triliun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, laba per saham McDonald's mencapai US$ 2,68 atau sekitar Rp 41.450, sementara prediksi Refinitiv hanya US$ 2,58 atau sekitar Rp 39.900.

Di seluruh dunia, penjualan McDonald's naik 9,5%, mengalahkan perkiraan StreetAccount yang memprediksi pertumbuhan hanya 5,8%.

ADVERTISEMENT

Kenaikan harga McDonald's telah menakuti beberapa pelanggan berpenghasilan rendah. Tetapi McDonald's juga menarik lebih banyak pelanggan berpenghasilan tinggi, yang memilih makanan cepat saji daripada makan di restoran dengan layanan lengkap.

(hal/hns)

Hide Ads