Mengandung Zat Pemicu Kanker, Unilever Tarik Dry Shampoo Dove-TRESemme

Terpopuler Sepekan

Mengandung Zat Pemicu Kanker, Unilever Tarik Dry Shampoo Dove-TRESemme

Ilyas Fadilah - detikFinance
Sabtu, 29 Okt 2022 13:15 WIB
19 Produk Unilever di Amerika Serikat (AS) yang ditarik dari peredaran
Ilustrasi/Foto: Infografis detikcom/Fuad Hasim
Jakarta -

Shampo kering aerosol seperti Dove, Nexxus, Suave, TIGI hingga TRESemmé ditarik dari peredaran di Amerika Serikat (AS). Sampo milik Unilever itu ditarik karena adanya kandungan benzena di dalamnya.

Sebagai informasi, benzena adalah bahan kimia yang bisa memicu kanker. Adapun sampo yang ditarik merupakan barang yang diproduksi sebelum Oktober 2021 dan sudah didistribusikan ke pengecer nasional.

Terkait penarikan ini, Unilever Indonesia buka suara. Mereka mengatakan tidak menjadi bagian dari penarikan Sampo di AS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari CNN, Sabtu (29/10/2022), Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menyebutkan beberapa produk yang ditarik seperti Dove Dry Shampoo Volume and Fullness, Dove Dry Shampoo Kelapa Segar, Nexxus Dry Shampoo Refreshing Mist, dan Suave Professionals Dry Shampoo Refresh and Revive.

Berdasarkan informasi yang diumumkan, paparan benzena dapat terjadi melalui inhalasi, oral, dan melalui kulit, dan dapat menyebabkan kanker termasuk leukemia dan kanker darah.

ADVERTISEMENT

FDA juga meminta konsumen untuk berhenti menggunakan produk sampo kering aerosol yang terkena dampak. Konsumen juga diminta mengakses laman UnileverRecall.com untuk mengetahui tentang cara menerima penggantian untuk produk yang memenuhi syarat.

Pada tahun lalu Procter & Gamble (P&G) sudah lebih dulu menarik 30 produk perawatan rambut semprot aerosol, termasuk sampo kering dan kondisioner kering. Alasannya sama, produk-produk tersebut juga bisa mengandung benzena.

Bukan cuma sampo, P&G juga menarik banyak produk deodoran dan semprotan aerosol Old Spice dan Secret, serta memperingatkan produk-produk tersebut juga dapat mengandung benzena.

Respons Unilever Indonesia

Head of Communication PT Unilever Indonesia Kristy Nelwan mengatakan penarikan tersebut terjadi di Amerika serikat dan Kanada. Ia menegaskan Unilever Indonesia bukan bagian dari penarikan dry shampoo ini.

"Unilever Indonesia bukan bagian dari penarikan dry shampoo ini," tegasnya.

Lebih lanjut Kristy menyebut kadar benzena yang terdeteksi tidak menimbulkan risiko kesehatan. Hal ini didapatkan dari evaluasi dampak kesehatan yang dilakukan independen oleh Unilever.

Unilever juga tidak menggunakan benzena sebagai bahan, serta menerapkan standar keamanan yang tinggi secara global yang membatasi jumlah jejak benzena yang dapat terjadi karena keberadaan alaminya dalam bahan baku tertentu.

Unilever Indonesia menyatakan selalu mematuhi peraturan yang ditetapkan pemerintah. Ini demi memastikan produk yang beredar aman digunakan.

"Kami senantiasa beroperasi dengan standar kualitas dan keamanan yang ketat, dan selalu mematuhi semua peraturan yang ditetapkan pemerintah Indonesia. Unilever Indonesia terus bekerja sama secara aktif dengan otoritas terkait untuk memastikan produk-produk yang diedarkan di Indonesia aman untuk masyarakat," pungkasnya.

(eds/eds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads