Waroeng Spesial Sambal (WSS) akan memotong gaji karyawan Rp 300 ribu/bulan khusus penerima Bantuan Subsidi Upah (BSU) dari pemerintah. Pemotongan gaji baru mau dilakukan periode November dan Desember 2022.
Direktur WSS Indonesia Yoyok Hery Wahyono mengatakan kebijakan diambil karena tidak ingin antar pegawai merasa iri dan menjadi kurang harmonis. Pasalnya bantuan dari pemerintah itu tidak merata didapat semua pegawai.
"Sebagian dapat, sebagian tidak malah jadi tidak rukun mereka, akan jadi polemik. Yang dapat (BSU) hanya 50-an% pegawai sehingga muncul disharmoni antar karyawan," kata Yoyok kepada detikcom, Minggu (30/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yoyok tidak ingin pembagian BSU yang tidak merata menimbulkan polemik seperti yang pernah terjadi pada 2021. Saat itu perusahaan mengklaim harus mengeluarkan Rp 1,6 miliar untuk memberikan bantuan kepada pegawai yang tidak menerima BSU.
"Agustus 2021 kami SS nombok Rp 1,6 miliar, maksudnya agar yang nggak dapat juga dapat yang sama. Tapi untuk kali ini kami putuskan potong (gaji) yang dapat karena memang kondisi usaha sedang tidak mudah," imbuhnya.
Dia sendiri tak tahu kenapa karyawannya ada yang tidak mendapat BSU. Padahal setelah 1 tahun masa kerja, pihaknya mengaku aktif mendaftarkan ke BPJS Kesehatan & Ketenagakerjaan dengan pembayaran penuh tanpa potong gaji.
"Dari sejak 2021 kami tidak paham bagaimana verifikasi BSU untuk menentukan siapa yang dapat dan yang tidak karena yang melakukan hal itu dari pemerintah berdasarkan data BPJS mungkin," imbuhnya.
Yoyok mengaku pihaknya telah berupaya membangun keharmonisan 4.128 pegawai di 102 cabang Waroeng SS seluruh Indonesia. Dia tidak ingin keharmonisan itu rusak hanya akibat penyaluran BSU.
"Habis-habisan kami membangun 4.128 orang jadi satu keluarga, satu barisan, satu komando untuk sejahtera bersama rusak karena bantuan-bantuan langsung yang verifikasinya kami tidak paham," ujar Yoyok.
(aid/dna)