Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan ekonomi Indonesia dan kawasan Asia Tenggara tidak akan terkena dampak resesi global. Menurutnya pertumbuhan ekonomi di kawasan tenggara Asia ini relatif tetap baik-baik saja meskipun ada badai resesi menghantam berbagai negara.
Jusuf Kalla mengungkit ramalan World Bank soal pertumbuhan ekonomi di Asia Tenggara. Indonesia masuk ke dalam 4 besar pertumbuhan ekonomi tertinggi sekawasan.
"Di Asia Tenggara jauh relatif lebih baik, termasuk Indonesia. Kalau kita lihat ramalan World Bank, Vietnam tumbuh 7,5%, Filipina sekitar 7% kalau tidak salah, Malaysia 6,4%, dan Indonesia 5. Di ASEAN ini kita nomor 4," ungkap pria yang akrab disapa JK itu dalam diskusi Global Economy: Reflections and Challenges for Indonesia Post G20 Presidency, dikutip Rabu (3/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya ada peluang ekonomi negara se-Asia Tenggara menjadi lebih baik. Dengan apa? JK bilang dengan mengambil keuntungan dari krisis pangan dan energi yang terjadi imbas perang Rusia-Ukraina.
Buktinya, Indonesia pun mulai mengekspor batu bara sebagai pemenuhan kebutuhan energi ke Eropa. Dari situ pengusaha untung, negara pun untung karena pajak.
"Ada peluang dari krisis energi dan pangan, justru berikan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi. Buktinya kita jual batu bara, supply mereka dengan batu bara, yang harganya naik. Pengusaha dapat keuntungan tinggi, di samping itu negara tentu dapat pendapatan pajak daripada ekspor," papar Jusuf Kalla.
"Itu bisa kurangi defisit, ada positifnya neraca perdagangan kita jadi lebih baik, lebih surplus," katanya.
Menurutnya krisis pangan dan energi pun tidak sampai mempengaruhi Indonesia. Saat ini Indonesia memiliki kelebihan energi listrik, di bidang pangan pun Indonesia baru saja diganjar penghargaan swasembada beras.
"Saya yakin resesi dunia tidak banyak sentuh Asia dan Asia Tenggara," kata JK.