Medsos Erigo dan The Goods Dept Diserbu Netizen!

Medsos Erigo dan The Goods Dept Diserbu Netizen!

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Jumat, 04 Nov 2022 14:11 WIB
Aplikasi mobile Erigo
Erigo/Foto: Muhammad Alif Goenawan/detikINET
Jakarta -

Viral di media sosial (medsos) tentang The Goods Dept yang diduga memaksa lebih dari 30 karyawan untuk mengundurkan diri atau ganti rugi Rp 30 juta per orang. Medsos The Goods Dept diserbu netizen.

Hal ini berawal dari cuitan diduga salah satu pegawai di Twitter terkait 1.000 barang tidak ada setelah dilakukan stock opname. Pegawai yang mengundurkan diri disebut tidak digaji satu bulan terakhir dengan alasan ganti rugi.

Netizen kemudian membanjiri kolom komentar postingan akun The Goods Dept. Tidak sedikit dari mereka yang mengkritisi langkah perusahaan meminta karyawan ganti rugi Rp 30 juta atau mengundurkan diri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Gokil nih, biasanya kerja dibayar, kalo disini yang kerja yang bayar. Protes? Silahkan resign kak," tulis akun @alfr****, dilihat detikcom Jumat (4/11/2022).

"Gimana rasanya merampok hak hidup karyawan plus keluarganya?," tulis akun @eich****.

ADVERTISEMENT

Tidak sedikit juga netizen yang mengaku tidak akan membeli produk The Goods Dept dan mengajak para netizen lainnya untuk mengambil langkah serupa.

"JANGAN DI BELI, MASUK LIST BRAND LOKAL YANG DI BLOKIR," tulis akun @es****.

Namun, di antara sekian banyak komentar, ada beberapa komentar yang justru mempertanyakan tindakan perusahaan yang hanya meminta para karyawannya mengundurkan diri padahal kerugian yang ditanggung cukup besar.

"Barang hilang senilai Rp 600 juta masa cuma suruh ngundurin diri terus beres, nggak make sense banget dah," tulis akun @iir****.

Berdasarkan pengakuan netizen, komentar protes tersebut diduga dihapus oleh pengelola akun Instagram The Goods Dept. Pihak HRD perusahaan juga diduga memasang status dan komentar yang kurang enak.

"tau nih HRD masa nyinyir di grup WA, blacklist aja HRD kaya gt," tulis akun @deli**** yang tengah mengomentari komentar akun @trf****.

detikcom sudah coba menghubungi pihak The Goods Dept untuk meminta penjelasan. Namun hingga berita ini ditulis belum juga ada tanggapan.

Akun medsos Erigo juga diserbu netizen. Cek halaman berikutnya.

Akun Instagram Erigo @erigostore juga ramai diserbu netizen. Mereka beramai-ramai mengomentari unggahan reels terakhir merek lokal tersebut.

Isi komentarnya pun beragam, kebanyakan mengkritisi langkah perusahaan dalam meminta karyawannya ganti rugi Rp 30 juta atau resign. Mereka juga mengaitkannya dengan keberangkatan rombongan Erigo ke New York.

"Bawa artis ke NYC bisa, tapi bayar pesangon yang nggak sampe tuh biayain satu artis di NYC nggak bisa gimana," bunyi komentar akun @lagi**** dalam komentar tersebut.

"Minimal bayar pesangon lah, pasang iklan di Times Square bisa," tulis akun @ham****.

Tidak hanya itu, banyak pula netizen yang mengaku enggan kembali membeli produk Erigo lantaran kecewa dan menganggap manajemen perusahaan jelek dengan berkaca pada kasus ini.

"Gamau beli baju di Erigo lagi ah. Bukan karena jelek bajunya, tapi manajemennya jelek. Daripada saya beli nanti sisanya dicolong lalu fitnah yang ga bersalah kan kazsssian wkwkwkkwk," tulis akun @spe****.

"Min lagi rame tuh di Twitter. Sebagai aku pencinta Erigo jujur kecewa si sama manajemennya," tulis akun @alda****.

"Kecewa sama brand lokal tapi nggak memanusiakan pekerja lokalnya. Gw kira BA jalan sana-sini ke luar negeri udah sukses, tapi ternyata karyawannya sendiri nggak dihargain. No more Erigo clothes for me," tulis akun @kqut***.

Di sisi lain, nampak pula beberapa komentar berbeda, yang menganggap justru langkah yang diambil Erigo dan The Goods Dept terlalu ringan untuk kerugian yang cukup besar.

"Gua kalo misalnya punya perusahaan terus gua ngerasa ada kerugian segitu gede nya. Gua sih nggak akan biarin karyawan gua ngundurin diri. Enak aja, mereka harus tanggung jawab dong entah bagaimana caranya, dan nggak ada opsi mengundurkan diri sebagai solusi nya. Kecuali memang kasusnya cuma rekayasa dengan tujuan yang sebenarnya untuk pengurangan karyawan....," tulis akun @rey*****.

Tim detikcom sudah berupaya untuk menghubungi pihak Erigo dan the Goods Dept. Namun, hingga berita ini ditayangkan, kedua pihak belum memberikan tanggapan.


Hide Ads