Medsos Erigo dan The Goods Dept Diserbu Netizen!

Medsos Erigo dan The Goods Dept Diserbu Netizen!

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Jumat, 04 Nov 2022 14:11 WIB
Aplikasi mobile Erigo
Erigo/Foto: Muhammad Alif Goenawan/detikINET

Akun Instagram Erigo @erigostore juga ramai diserbu netizen. Mereka beramai-ramai mengomentari unggahan reels terakhir merek lokal tersebut.

Isi komentarnya pun beragam, kebanyakan mengkritisi langkah perusahaan dalam meminta karyawannya ganti rugi Rp 30 juta atau resign. Mereka juga mengaitkannya dengan keberangkatan rombongan Erigo ke New York.

"Bawa artis ke NYC bisa, tapi bayar pesangon yang nggak sampe tuh biayain satu artis di NYC nggak bisa gimana," bunyi komentar akun @lagi**** dalam komentar tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Minimal bayar pesangon lah, pasang iklan di Times Square bisa," tulis akun @ham****.

Tidak hanya itu, banyak pula netizen yang mengaku enggan kembali membeli produk Erigo lantaran kecewa dan menganggap manajemen perusahaan jelek dengan berkaca pada kasus ini.

ADVERTISEMENT

"Gamau beli baju di Erigo lagi ah. Bukan karena jelek bajunya, tapi manajemennya jelek. Daripada saya beli nanti sisanya dicolong lalu fitnah yang ga bersalah kan kazsssian wkwkwkkwk," tulis akun @spe****.

"Min lagi rame tuh di Twitter. Sebagai aku pencinta Erigo jujur kecewa si sama manajemennya," tulis akun @alda****.

"Kecewa sama brand lokal tapi nggak memanusiakan pekerja lokalnya. Gw kira BA jalan sana-sini ke luar negeri udah sukses, tapi ternyata karyawannya sendiri nggak dihargain. No more Erigo clothes for me," tulis akun @kqut***.

Di sisi lain, nampak pula beberapa komentar berbeda, yang menganggap justru langkah yang diambil Erigo dan The Goods Dept terlalu ringan untuk kerugian yang cukup besar.

"Gua kalo misalnya punya perusahaan terus gua ngerasa ada kerugian segitu gede nya. Gua sih nggak akan biarin karyawan gua ngundurin diri. Enak aja, mereka harus tanggung jawab dong entah bagaimana caranya, dan nggak ada opsi mengundurkan diri sebagai solusi nya. Kecuali memang kasusnya cuma rekayasa dengan tujuan yang sebenarnya untuk pengurangan karyawan....," tulis akun @rey*****.

Tim detikcom sudah berupaya untuk menghubungi pihak Erigo dan the Goods Dept. Namun, hingga berita ini ditayangkan, kedua pihak belum memberikan tanggapan.


(ara/ara)

Hide Ads