Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan duka cita mendalam atas kepergian Menteri Keuangan pertama di era reformasi, Bambang Subianto. Dari Bambang, Sri Mulyani belajar mengenai penanganan krisis.
Hal itu disampaikan melalui unggahannya di Instagram @smindrawati. Sri Mulyani juga sedikit menceritakan bagaimana pertemuannya dengan Bambang.
"Pak Bambang adalah senior saya, lulusan ITB Teknik Kimia dan meneruskan jenjang PhD di Leuven, Belgium. Beliau kemudian menjadi pengajar di Fakultas Ekonomi UI dan meneruskan tradisi dan estafet teknokrasi di Indonesia," ungkap Sri Mulyani dalam keterangan unggahan foto Bambang di akun Instagram, dikutip Sabtu (5/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di tengah gejolak krisis moneter 1998, lanjut Sri Mulyani, Bambang dilantik menjadi Menteri Keuangan oleh Presiden B. J. Habibie untuk menangani krisis perbankan yang meluas menjadi krisis ekonomi, sosial dan politik.
Sri Mulyani mengatakan, pada masa itu ia masih menjadi seorang pengamat ekonomi dan mengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Dirinya pun seiring diundang oleh Bambang untuk berdiskusi mengenai situasi krisis ekonomi dan keuangan.
"Pak Bambang sering mengundang saya untuk diskusi mengenai situasi krisis ekonomi dan keuangan yang begitu kompleks dan pilihan-pilihan kebijakan yang rumit namun harus tetap diambil yang sungguh tidak mudah, seperti keputusan bailout perbankan, pembentukan BPPN (IBRA), dan berbagai langkah untuk memadamkan krisis yang membakar dan menghancurkan ekonomi Indonesia," lanjutnya.
![]() |
Meski jabatan Menteri Keuangan relatif singkat diemban oleh Bambang, menurut Sri Mulyani, Bambang adalah sosok yang berjasa meletakkan fondasi reformasi ekonomi dan keuangan Indonesia. Baginya, Bambang adalah sosok yang memiliki integritas tinggi, komitmen serta dedikasi dan ketekunan luar biasa untuk menangani persoalan bangsa yang sangat sulit, rumit dan menantang.
"Melalui beliau saya belajar sangat banyak mengenai penanganan krisis, pilihan-pilihan kebijakan yang sulit," ungkap Sri Mulyani.
"Selamat jalan, Pak Bambang. Jasamu dalam membangun kembali fondasi ekonomi di era awal reformasi sungguh luar biasa. Semoga Allah S.W.T memberikan balasan terbaik atas amalan beliau di alam barzakh, dan mendapat tempat terbaik yaitu Jannah," lanjutnya.
(ara/ara)