Didominasi Tamatan SD, Segini Angkatan Kerja RI yang Jadi Pengusaha

Didominasi Tamatan SD, Segini Angkatan Kerja RI yang Jadi Pengusaha

Ilyas Fadilah - detikFinance
Selasa, 08 Nov 2022 21:00 WIB
Sejumlah pelamar kerja mengantre untuk dapat masuk ke dalam lokasi Bursa Kerja yang digelar Dinas Tenaga Kerja Kota Batam di Batam, Kepulauan Riau, Senin (7/11/2022). Bursa Kerja yang diikuti sekitar 32 perusahaan tersebut menawarkan lebih dari 1.880 lowongan pekerjaan dari berbagai sektor. ANTARA FOTO/Teguh Prihatna/wsj.
Ilustrasi tenaga kerja/Foto: ANTARA FOTO/Teguh Prihatna
Jakarta -

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis jumlah angka pekerja di Indonesia. Dari 143,72 juta angkatan kerja di Indonesia, jumlah orang yang bekerja sebanyak 135,30 juta.

Yang menarik, mayoritas pekerja di Indonesia didominasi tamatan Sekolah Dasar, yaitu sebesar 38,80%. Maksud dari tamatan SD ke bawah adalah tidak sekolah, belum pernah sekolah, belum tamat SD atau tamatan SD.

BPS juga merilis jenis pekerjaan yang paling banyak dipilih. Tiga teratas diisi oleh karyawan/buruh, berusaha sendiri, dan berusaha sendiri dibantu buruh tidak tetap.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari data BPS, Selasa (8/11/2022), persentase jumlah pekerja buruh adalah 37,66%. Jumlah berusaha sendiri mencapai 22,04%, dan berusaha sendiri dibantu buruh tidak tetap sebesar 14,62%.

Jumlah orang Indonesia yang menjadi pengusaha mandiri dan dibantu buruh tetap sebesar 3,04%. Angka ini terus mengalami penurunan sejak tahun 2020.

ADVERTISEMENT

Kategori pengusaha mandiri yang dibantu buruh tetap di 2020 mencapai 3,15%. Sedangkan di 2022 mencapai 3,09%. Dari data ini, artinya masih banyak orang Indonesia memilih bekerja menjadi buruh ketimbang menjadi pengusaha.

Kemudian, sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan. Jumlahnya mencapai 28,61%, atau 38,70 juta orang.

Di posisi kedua ada sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 19,36%. Jumlah ini setara dengan 26,19 juta orang.

Industri pengolahan ada di posisi selanjutnya dengan sumbangsih sebesar 14,17%. Jumlah ini setara dengan 19,17 juta orang.

Kemudian ada penyedia akomodasi dan makan minum sejumlah 7,10%, diperkirakan ada 9,61 juta orang yang bekerja di sektor ini.

(eds/eds)

Hide Ads