Tak Hanya Twitter, Ini Deretan Perusahaan Teknologi yang PHK Ribuan Karyawan

Tak Hanya Twitter, Ini Deretan Perusahaan Teknologi yang PHK Ribuan Karyawan

Aulia Damayanti - detikFinance
Rabu, 09 Nov 2022 10:40 WIB
Ilustrasi pria di-PHK
Ilustrasi PHK (Foto: iStock)
Jakarta -

Twitter Inc baru-baru ini telah memecat hampir semua karyawannya di India, sekitar 90% karyawan terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Ternyata bukan hanya Twitter, perusahaan teknologi besar lainnya juga telah memecat ribuan karyawan dalam beberapa bulan terakhir.

Dikutip dari India Today, Rabu (9/11/2022) Menurut situs web inc42.com, sekitar 15.708 orang India telah kehilangan pekerjaan. Data tersebut mencakup PHK di 44 startup termasuk unicorn seperti BYJU'S, Chargebee, Cars24, LEAD, Ola, Meesho, MPL.

Sementara perusahaan teknologi besar yang melakukan PHK besar-besaran selain Twitter, Meta, Snapchat, Apple, Microsoft, Tencent, hingga Intel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meta

Induk perusahaan dari media sosial Facebook, Meta mencatat pendapatan yang menurun pada kuartal tahun ini. Pendapatn perusahaan tercatat US$ 44 miliar atau turun 52% dari tahun lalu.

Penurunan itu membuat perusahaan memilih untuk mengurangi karyawannya, salah satunya di India. Awalnya Meta hanya menghentikan perekrutan, tetapi usaha itu tidak membuahkan hasil bagus kepada perusahaan. Hingga akhirnya terpaksa melakukan PHK besar-besaran.

ADVERTISEMENT

Twitter

Pada 4 November, Elon Musk sebagai pemilik baru Twitter, memutuskan untuk memangkas biaya dan setengah dari 7.500 karyawannya. Hampir 3.700 karyawan dipecat di seluruh departemen.

Di India sendiri, sekitar 180 dari 230 karyawannya dipecat di seluruh tim konten, kemitraan, kurasi konten, penjualan, dan pemasaran sosial.

Apple

Apple telah menghentikan pekerja kontraknya sebanyak 100 orang pada bulan Agustus lalu. Setelah itu, Apple juga berencana untuk tidak membuka lowongan kerja terlebih dahulu.

Hal itu disebabkan karena melambatnya penjualan seri iPhone 14 dan iPhone 14 Pro di China. Perusahaan memprediksi penurunan penjualan masih akan berlanjut pada liburan mendatang. Akibatnya perusahaan berusaha menghemat anggaran dengan menghentikan perekrutan.

Microsoft

Microsoft juga mengkonfirmasi telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Perusahaan telah memberhentikan sekitar 1.000 karyawan di beberapa divisi baru-baru ini.

Perusahaan mengatakan bahwa mereka memangkas tenaga kerja di seluruh dunia untuk menetapkan prioritas bisnis dan membuat penyesuaian struktural.

Sebelumnya, Microsoft juga telah melakukan PHK pada Juli 2022. Besarannya 1% dari total karyawan saat itu 180.000 di seluruh kantornya.

Ada informasi Snapchat hingga Intel yang juga melakukan PHK massal di halaman berikutnya.

Lihat juga Video: Induk Facebook Dikabarkan Akan PHK Massal

[Gambas:Video 20detik]




Snapchat

Snap induk Snapchat melepaskan lebih dari 1.200 orang dalam PHK massal pada bulan September. CEO Snap Evan Spiegel mengatakan hal itu perlu dilakukan untuk mengurangi kerugian perusahaan.

Tencent

Perusahaan teknologi terbesar China memberhentikan hampir 5.500 karyawan pada bulan Agustus. Tencent juga membekukan perekrutan untuk pertama kalinya dalam satu dekade. Perusahaan mengumumkan PHK setelah kehilangan perkiraan pendapatan kuartalan.

Seagate

Seagate mengumumkan rencana untuk memangkas 8 persen tenaga kerja globalnya, sekitar 3.000 karyawan akan terdampak pada keputusan itu. Hal itu dilakukan karena ketidakpastian ekonomi dan penurunan permintaan suku cadangnya.

Intel

Intel berencana untuk memberhentikan ribuan karyawan sebagai bagian dari rencana kuartal keempat untuk mengurangi biaya operasional. CEO Intel Pat Gelsinger menegaskan bahwa perusahaan ingin fokus pada efisiensi perusahaan.

Perusahaan juga berencana untuk mengurangi tenaga kerjanya sekitar 20% dalam satu tahun ke depan menyusul rencana untuk mengurangi pengeluaran tahunan perusahaan sebesar US$10 miliar pada tahun 2025.

Byju's

Startup unicorn Byjus mengumumkan untuk memberhentikan 2.500 karyawan, yaitu 5 persen dari tenaga kerjanya, selama enam bulan ke depan. Karyawan yang terdampak itu berasal dari seluruh departemen seperti produk, konten, media, dan teknologi. PHK akan dilakukan secara bertahap.


Hide Ads