The Goods Dept mengaku mengalami kerugian akibat kehilangan produk bukan hanya sekali. Tahun lalu perusahaan pernah mengalami hal yang serupa. Namun perusahaan tidak memberikan sanksi kepada karyawan.
The Goods Dept sendiri belakangan dihebohkan oleh aksi sejumlah karyawan yang diminta untuk mengundurkan diri.
CEO The Goods Dept Ruby Sjabana mengatakan, permintaan pengunduran diri karyawan sebenarnya tidak terjadi begitu saja. Proses pemeriksaan internal telah dilakukan, sehingga hal tersebut terjadi. Perusahaan menemukan pelanggaran, bahkan pelanggaran itu terjadi berulang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hasil pemeriksaan internal, Kami menemukan telah terjadi pelanggaran yang dilakukan secara berulang oleh oknum karyawan. Atas temuan ini manajemen tidak dapat mentolerir dan memutuskan dengan tegas untuk meminta pertanggungjawaban sesuai dengan internal policy perusahaan," kata Ruby, Rabu (9/11/2022).
Berbagai pelanggaran yang dilakukan secara berulang ini menurut Ruby menyebabkan selisih pencatatan antara jumlah stok barang dan hasil penjualan di seluruh jaringan outlet (store) The Goods Dept. Bahkan menurut hasil pemeriksaan nilai barang yang hilang mencapai miliaran rupiah.
Ruby melanjutkan, kejadian yang sama juga pernah terjadi di 2021 dengan nilai kerugian yang tidak sedikit. Namun, saat itu manajemen memutuskan untuk memaafkan selisih tersebut. Perusahaan juga tidak memberi sanksi karyawan dan semua kerugian diputihkan di pembukuan.
"Meski kami memaafkan, tapi kami tidak pernah melupakan. Kami belajar untuk lebih disiplin dan lebih tegas," kata Ruby.
Karyawan yang mengundurkan diri selain para Head Store (PIC store) juga terdapat kasir dan staf marketing. Head Store adalah karyawan dengan posisi paling tinggi di setiap store dan bertanggung jawab penuh terhadap aktivitas dan bisnis proses di masing-masing store.
"Sebagai perusahaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kekeluargaan, kami sangat terbuka untuk melakukan diskusi dua arah, khususnya bagi karyawan yang kemarin sempat terdampak," kata Ruby.
Namun demikian, selain membuka ruang berdiskusi, The Goods Dept juga mempertimbangkan untuk melanjutkan proses investigasi.
"Ke depannya, kami akan terus memperbaiki dan memperkuat proses pengawasan internal, demi keberlanjutan bisnis perusahaan," kata Ruby.
(acd/das)