UMKM Harus Melek Digital Biar Ekspor RI Bisa Moncer

UMKM Harus Melek Digital Biar Ekspor RI Bisa Moncer

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Kamis, 10 Nov 2022 20:25 WIB
PT Telkom Indonesia Tbk secara resmi membuka pameran Telkom Craft Indonesia 2018 dengan menghadirkan 400 pelaku UMKM binaan BUMN di seluruh Indonesia.
Ilustrasi/Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank mendorong ekonomi berbasis digital dengan memberikan pelatihan dan pendampingan melalui Marketing Hand Holding Program (Business Matching, Marketplace Global dan Pameran) kepada para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) berorientasi ekspor.

Kegiatan ini digelar dengan tujuan agar para pelaku UMKM berorientasi ekspor mampu bertransformasi ke metode pemasaran digital melalui marketplace sehingga dapat membuka akses pasar sebagai salah satu upaya dalam pemulihan ekonomi dunia.

Hal ini selaras dengan tema besar G-20 yang saat ini sedang berlangsung yaitu Recover Together, Recover Stronger. Dalam mendukung target tersebut, Jalur Keuangan juga berkomitmen untuk mencapai target deliverables dalam 6 Agenda Prioritas, di antaranya adalah Inklusi Keuangan melalui digitalisasi dalam mendukung UMKM, perempuan, generasi muda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur Eksekutif LPEI Riyani Tirtoso mengatakan, salah satu mandat yang diberikan Pemerintah kepada LPEI adalah program Jasa Konsultasi dengan target terciptanya eksportir baru. Sebagai bukti nyata, hingga Oktober tahun 2022 sebanyak 3.000 pelaku UMKM berorientasi ekspor telah mengikuti pelatihan dari berbagai sektor usaha dan wilayah di Indonesia.

"Sejak program ini diadakan di tahun 2015 terlihat begitu tinggi antusias pelaku UMKM untuk mengikuti pelatihan kami," ujar Riyani, dalam keterangannya, Kamis (11/10/2022).

ADVERTISEMENT

"Negara hadir melalui LPEI sebagai Special Mission Vehicle-nya Kementerian Keuangan yang memberikan edukasi, pendampingan kepada para pelaku UMKM Indonesia agar bisa naik kelas, membangun fondasi ekonomi kerakyatan yang berbasis ekspor,sehingga dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia, selain meningkatkan daya saing produk buatan Indonesia di pasar global," lanjutnya.

Dalam perhelatan G-20 beberapa hari ke depan, LPEI akan membawa 10 mitra binaan yang telah melalui tahap kurasi sesuai dengan kriteria yang mengacu kepada tema yaitu Health Food and Healthy Lifestyle dari sektor usaha makanan, minuman dan fesyen.

Selain mengedepankan digitalisasi, LPEI juga mendukung aspek kesetaraan gender, peran perempuan sebagai penopang ekonomi kerakyatan yang menjadi salah satu tolok ukur dalam faktor Sustainable Development Goals (SDG).

Hal ini tercermin dari beberapa mitra LPEI antara lain Humbang Kriya yang mempekerjakan 60% pengrajinnya perempuan, Area mempekerjakan 80% penjahit perempuan, CV Bali Ayu yang bergerak di bidang produk kecantikan, dan Tenun & Songket Lintau Pamasihan asal dari Sumatera Barat yang juga mempekerjakan 100% perempuan.

"Perhelatan ini memberikan dampak positif bagi Indonesia dan khususnya bagi para pelaku UMKM Indonesia. Mengikuti pameran dengan skala internasional, memberikan wawasan baru bagaimana pelaku UMKM harus memiliki ciri khas, keunikan dari produknya selain menjaga kualitas produk," kata Riyani.

"Kami bangga karena salah satu mitra binaan kami, Maharani Craft yang produknya berupa perhiasan dan kerajinan terpilih menjadi salah satu suvenir G20 untuk para delegasi," tandasnya.

(ara/ara)

Hide Ads