Bakal Diluncurkan Jokowi, Dana Cadangan Pandemi Terkumpul Rp 21 T

Bakal Diluncurkan Jokowi, Dana Cadangan Pandemi Terkumpul Rp 21 T

Anisa Indraini - detikFinance
Sabtu, 12 Nov 2022 23:41 WIB
Menkeu Sri Mulyani di Acara Pertemuan Menkes-Menkeu G20
Foto: Anisa Indraini/detikcom: Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers hasil pertemuan Menkeu dan Menkes G20
Nusa Dua -

Para anggota G20 telah mengumpulkan dana US$ 1,4 miliar atau Rp 21,56 triliun (kurs Rp 15.400), yang merupakan Dana Perantara Keuangan atau Financial Intermediary Fund (FIF). Dana itu diamankan untuk kesiapsiagaan, pencegahan, dan penanggulangan pandemi (PPR) di masa mendatang.

Demikian kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam acara 2nd G20 Joint Finance and Health Ministers Meeting (JFHMM) di bawah Kepresidenan G20 Indonesia. Dari jumlah itu, Indonesia menyumbang US$ 50 juta atau setara Rp 735 miliar.

"US$ 50 juta komitmen dari Indonesia jauh lebih tinggi dibandingkan negara lain," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers 2nd G20 JFHMM di Hotel Mulia, Nusa Dua, Bali, Sabtu (12/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dana pandemi ini secara resmi disebut akan diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 13 November 2022. Sejauh ini negara yang telah kontribusi untuk dana pandemi yakni Indonesia, Uni Eropa (UE), Amerika Serikat (AS), China, Jepang, Jerman, Kanada, Republik Korea, Uni Emirat Arab (UEA), Spanyol, Australia, Singapura, Norwegia, dan Selandia Baru.

"Malam ini kita dengar bahwa Prancis, Saudi Arabia, walaupun mereka nanti akan mengumumkan pada tingkat menteri jumlahnya berapa, Afrika Selatan dan India. Jadi ini semua negara G20 dan undangan yang sudah memberikan komitmen untuk memberikan kontribusi. Kita punya 3 audiensi filantropi," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Sebagai informasi, World Bank bersama WHO telah mengidentifikasi agar negara lebih siap menghadapi pandemi dibutuhkan dana sekitar US$ 31,1 miliar per tahun. Setelah ditelusuri, ada pendanaan yang bisa didapat dari lembaga internasional dan di level nasional yang sudah dianggarkan oleh negara-negara sekitar US$ 20,6 miliar.

Dengan begitu masih ada gap US$ 10,5 miliar per tahun dan sejauh ini telah terkumpul US$ 1,4 miliar. Untuk memenuhi gap tersebut, anggota G20 masih memerlukan sekitar US$ 9,1 miliar.

"Ini menunjukkan bahwa kita masih memiliki banyak pekerjaan rumah. Pendanaan ini diharapkan dapat menjadi katalis bagi lebih banyak lagi investasi yang diberikan agar dunia bisa lebih siap menghadapi pandemi berikutnya," tandasnya.

(aid/hns)

Hide Ads