Di Forum G20, Bahlil Wanti-wanti RI Bisa Jadi Pasien IMF Kalau...

ADVERTISEMENT

KTT G20

Di Forum G20, Bahlil Wanti-wanti RI Bisa Jadi Pasien IMF Kalau...

Ilyas Fadilah - detikFinance
Senin, 14 Nov 2022 15:01 WIB
Poster
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia (Foto: Edi Wahyono/detikcom)
Jakarta -

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia kembali berbicara soal kondisi ekonomi 2023. Ia menyebut 2023 berpotensi jadi tahun yang gelap akibat berbagai persoalan.

Misalnya, pandemi COVID-19, konflik Rusia-Ukraina hingga ketegangan politik antara China dan Taiwan. Bagi Indonesia, tahun depan merupakan tahun politik jelang pemilu serentak 2024.

Terkait hal ini Bahlil meminta semua pihak menjaga stabilitas di 2023. Jika tidak Indonesia disebut berpotensi antre atau bahkan menjadi pasien IMF.

"Saya minta 2023 kita jaga stabilitas dengan baik. Kalau tidak maka siap-siap kita akan bisa mengikuti jejak dari negara-negara yang jadi pasien IMF, atau antre pasien IMF," katanya dalam acara The Introduction to G20 Bali Compendium & The Launch of Sustainable Investment Guidelines, Senin (14/11/2022).

Meski demikian, Bahlil memaparkan kondisi ekonomi Indonesia sekarang cukup stabil. Hal ini terbukti dengan ekonomi yang masih tumbuh 5,72% per kuartal III 2022, dan inflasi yang terjaga di bawah 6%.

Dalam kesempatan itu Bahlil juga memaparkan realisasi investasi sepanjang Januari-September 2022. Total realisasi investasi Indonesia tembus Rp 892 triliun dari target Rp 1.200 triliun.

Bahlil mengatakan, Singapura menjadi salah satu investor terbesar di Indonesia sejak 2019-2021. Meskipun, ia tidak yakin uang yang Singapura investasikan adalah uang mereka sendiri.

"Tapi nggak semuanya orang Singapura, sebagian uang orang Indonesia dan Singapura dijadikan HUB," ujarnya.

(dna/dna)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT