Gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 dan serangkaian acara berlangsung sejak 13 hingga 16 November 2022 ini. Ada hal menarik di area tempat diselenggarakannya G20, yakni Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali.
Pemerintah menyediakan transportasi umum yakni ojek online (ojol) untuk delegasi, tamu, hingga media. Para penumpang tidak dipungut biaya apapun alias gratis.
Penumpang juga dimudahkan tidak perlu memesan secara online. Tinggal datang ke shelter atau titik para ojol 'mangkal', kemudian hanya pesan saja untuk tujuan ke mana. Tetapi tujuannya tidak diperbolehkan di luar kawasan ITDC atau tempat acara G20.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu driver ojol bercerita, selama mereka bekerja atau narik di acara G20 ini digaji setiap harinya. Menurut ojol bernama Indra Jaya, gaji yang diberikan dari pemerintah yang diberikan per hari.
"Ada gaji dari perusahaan. Kita digaji harian, karena personilnya ganti-ganti. Kita mulai jam 7 (di itdc), normalnya sampai jam 6 sore. Kita juga ada overtime sampai jam 8 ada. Gajinya ditambah (overtime)," katanya kepada detikcom, di BICC, Nusa Dua Bali, Rabu (16/11/2022).
Indra mengatakan gaji yang diberikan itu sudah bersih, sementara makan pagi dan siang sudah disediakan oleh penyelenggara. Sementara ini, ia enggan menyebutkan nominal gaji harian yang didapatnya.
Menurutnya, gaji yang didapat dengan pendapatan biasanya tidak jauh berbeda. Hanya saja, narik penumpang di acara G20 menurut Indra lebih bisa istirahat dan pasti mendapatkan pendapatannya.
"Kita dapat makan siang, makan pagi. Kalau makan malam kalo overtime sampai jam 8 malam," tuturnya.
"Bedanya capeknya, lebih capek narik seharian kan. Kalau ini masih ada breaknya gantian, kalau kita narik otomatis selalu standby berhentinya kadang di mana, ngalami lampu merah macet, apalagi daerah Bali canggu. Pembedanya sesuatu yang baru. Ini kan digaji per harinya," lanjutnya.
Indra menjelaskan, saat ini jumlah ojol yang masuk ke agenda G20 awalnya 150, namun dipangkas menjadi 75 orang. Ojol yang bisa masuk narik di G20 juga diseleksi oleh perusahaan.
"Kita ada pelatihannya, test drive kita dapat pelatihan bahasa Inggris, terus gimana pelayanan prima terhadap pelanggan, kemudian baru terpilihlah nama nama kita ini. Pelatihan di akhir September," ungkapnya.
Kemudian, driver ojol listrik lainnya bernama Kadek Sali mengatakan selama puncak acara G20 empat hari ini, ia bisa mengangkut penumpang sebanyak lebih dari 20 orang. Ia menyebut satu shelter saja bisa tercatat ada lebih dari 100 penumpang dengan kesediaan 7 sampai 8 driver.
Selama narik penumpang di ITDC agenda G20, Sali mengatakan kadang kali ada penumpang yang ingin mencoba membawa motor listrik. Jadi dirinya yang jadi 'dibonceng' penumpang.
"Paling uniknya, paling tukaran penumpang. Biasanya customer yang bawa, mau nyoba. Sangat boleh, syaratnya punya sim, bawa motor, dan bisa bonceng," tuturnya.
Simak juga Video: Idaman Ojol! Motor Listrik Ini Bisa Angkut Banyak Muatan