Pemerintah Inggris melakukan penghematan anggaran dengan diluncurkannya paket fiskal sebesar 55 miliar poundsterling atau setara dengan Rp 1,022 triliun (dengan asumsi kurs Rp 18.084).
Dikutip dari CNBC disebutkan langkah ini ditempuh untuk menyelamatkan keuangan negara dan persiapan menghadapi resesi.
Menteri Keuangan (Menkeu) Inggris Jeremy Hunt menyebutkan kebijakan ini merupakan koordinasi antara pemerintah dan Bank of England (BoE).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami membutuhkan kolaborasi kebijakan fiskal dan moneter. Pemerintah dan bank sentral bahu membahu," ujar Hunt dikutip dari CNBC, Kamis (17/11/2022).
Dilansir dari Reuters, Hunt menyebut ekonomi Inggris mulai menghadapi resesi. Bahkan tahun depan, ekonomi Inggris disebut kontraksi akibat melawan tingginya angka inflasi yang diramal berada di kisaran 9% dan 4% pada 2024.
Hunt mengatakan perkiraan dari Office for Budget Responsibility (OBR) menunjukkan dampak yang mencolok dari hambatan global terhadap ekonomi Inggris. Produk domestik bruto (PDB) diprediksi terkontraksi sebesar 1,4% tahun depan dibandingkan dengan proyeksi pada Maret untuk pertumbuhan 1,8%.
Bersambung ke halaman berikutnya. Langsung klik