Masakan Padang menjadi salah satu kuliner yang kian diminati banyak orang. Hal ini membuat bisnis rumah makan Padang menjadi salah satu peluang usaha yang terbilang menjanjikan.
Untuk kamu yang tertarik merambah industri ini, tak perlu khawatir harus mulai dari nol. Kini sudah banyak merek rumah makan padang yang menawarkan kerja sama franchise atau waralaba, salah satunya milik Arief Muhammad dengan merek Payakumbuah.
Usaha yang lahir dari PT Rasa Muda Makmur (Akang Group) ini baru ada sejak Juni 2022 ini. Bisnis Analis Payakumbuah, Della, menjelaskan bagi masyarakat yang berminat membuka Payakumbuah harus menyiapkan biaya investasi mulai dari Rp 1,45 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk franchise Payakumbuah sendiri start di Rp 1,45 miliar. Itu include brand liason selama 5 tahun, jasa training dan pendampingan dari kita, bahan baku training, bahan baku awal (1 mingguan), marketing activation, desain layout, setup outlet, sama biaya seragam," jelasnya saat ditemui detikcom di Franchise License Expo Indonesia (FLEI) XIX, Jakarta, Jumat (18/11/2022) lalu.
Della menambahkan, biaya tersebut tidak termasuk renovasi gerai, furniture, dapur, peralatan makan dan masak, biaya operasional, sewa tempat, serta izin reklame.
Kalau ditotal-total, estimasi biayanya bisa mencapai sekitar Rp 4 miliar. Biasanya, biaya investasi di luar paket fix Rp 1,45 miliar akan menyesuaikan kembali dengan lokasi outlet RM Padang Payakumbuah.
Lebih lanjut Della mengatakan, saat ini estimasi sales atau penjualan Payakumbuah berada di kisaran Rp 1,5 miliar per bulan. Sementara itu, untuk operasional hariannya, kisarannya berada pada angka Rp 20-25 juta per hari. "Dan kalau untuk omset, kita bisa dapat di kisaran Rp 40-50 juta per hari," lanjutnya.
Sementara mengenai estimasi balik modalnya atau break event point (BEP), Della mengatakan bisa dicapai kira-kira di bawah satu tahun. Mitra juga nantinya akan dikenakan profit sharing yang diambil dari profit atau keuntungan bersih.
"Per bulan ada profit sharing ke kita, tapi diambil dari profit bersih ya, bukan revenue. Itu 2 tahun pertama 70:30, nanti masuk ke tahun ke-3 sampai ke-5 itu 50:50," ungkapnya.
Della juga menekankan, Payakumbuh tidak menawarkan skema autopilot, jadi pemilik outlet tetap perlu turun tangan langsung dalam mengecek dan mengawasi operasional sehari-hari.
"Mitra akan berlaku sebagai mitra yang melakukan controling juga di operasional outlet agar permasalahan outlet bisa cepat selesai juga dibanding harus ke pusat dulu. Tetapi di sini pusat bagiannya adalah secara marketing, membangun brandingnya, lebih ke maintaining, gitu-gitu," terang Della.
"Supply chains, product, produksi itu nggak usah takut karena kita kan ada SOP-nya," lanjutnya.
Jalinan kerja sama ini akan mengikat selama 5 tahun. Della mengatakan, apabila mitra mau melakukan perpanjangan kontrak bisnis rumah makan Padang Payakumbuah ini, akan dikenakan biaya sekitar Rp 700 jutaan.
(fdl/fdl)