Serba-serbi Bisnis Franchise Antiribet hingga Jaminan Auto Cuan

Serba-serbi Bisnis Franchise Antiribet hingga Jaminan Auto Cuan

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Minggu, 20 Nov 2022 06:31 WIB
Payakumbuah: Lamak Bana! Ikan Salai dan Dendeng Batokok di RM Padang Arief Muhammad
RM Padang Payakumbuah/Foto: Andi Annisa DR/detikfood
Jakarta -

Bisnis franchise atau waralaba kini semakin menjamur di Indonesia. Skema yang ditawarkan oleh merek-merek dari berbagai lini bisnis ini menjadi pilihan menarik bagi masyarakat yang tak mau repot-repot membangun merek baru dari nol.

Bisnis-bisnis tersebut bisa kamu jumpai di Pameran Franchise License Expo Indonesia (FLEI) XIX di Jakarta Convention Center (JCC) 18-22 November 2022. Acara tersebut diikuti oleh sekitar 300 merek franchise dan license.

Salah satu sektor yang paling banyak digandrungi ialah franchise food and beverage (F&B). Bagi kamu yang berminat untuk terjun ke industri ini, berikut detikcom rangkum beberapa bisnis menarik yang menawarkan skema waralaba.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. RM Padang Payakumbuah Arief Muhammad

Usaha yang lahir dari PT Rasa Muda Makmur (Akang Group) ini baru ada sejak Juni 2022 ini. Bisnis Analis Payakumbuah, Della, menjelaskan bagi masyarakat yang berminat membuka Payakumbuah harus menyiapkan biaya investasi mulai dari Rp 1,45 miliar.

ADVERTISEMENT

"Untuk franchise Payakumbuah sendiri start di Rp 1,45 miliar. Itu include brand liason selama 5 tahun, jasa training dan pendampingan dari kita, bahan baku training, bahan baku awal (1 mingguan), marketing activation, desain layout, setup outlet, sama biaya seragam," jelasnya saat ditemui detikcom di JCC, Jakarta.

Biaya tersebut tidak termasuk renovasi gerai, furniture, dapur, peralatan makan dan masak, biaya operasional, sewa tempat, serta izin reklame. Kalau ditotal-total, estimasi biayanya bisa mencapai Rp 4 miliar. Biasanya, biaya investasi di luar paket fix Rp 1,45 miliar akan menyesuaikan kembali dengan lokasi outlet RM Padang Payakumbuah.

Lebih lanjut Della mengatakan, saat ini estimasi sales atau penjualan Payakumbuah berada di kisaran Rp 1,5 miliar per bulan. Sementara itu, untuk operasional hariannya, kisarannya berada pada angka Rp 20-25 juta per hari. "Dan kalau untuk omset, kita bisa dapat di kisaran Rp 40-50 juta per hari," lanjutnya.

Sementara mengenai estimasi balik modalnya atau break event point (BEP), Della mengatakan bisa dicapai kira-kira di bawah satu tahun. Mitra juga nantinya akan dikenakan profit sharing yang diambil dari profit atau keuntungan bersih.

"Per bulan ada profit sharing ke kita, tapi diambil dari profit bersih ya, bukan revenue. Itu 2 tahun pertama 70:30, nanti masuk ke tahun ke-3 sampai ke-5 itu 50:50," ungkapnya.

Jalinan kerja sama ini akan mengikat selama 5 tahun. Della mengatakan, apabila mitra mau melakukan perpanjangan kontrak bisnis rumah makan Padang Payakumbuah ini, akan dikenakan biaya sekitar Rp 700 jutaan.

Lanjut ke halaman berikutnya

2. Kebab Turki Baba Rafi

Head Franchise Development Baba Rafi Enterprise, Hari S, mengatakan, biaya investasinya berada pada kisaran Rp 75 juta sampai dengan Rp 350 juta, tergantung dari tipe outlet yang diambil. Masa kontraknya yaitu 5 tahun.

"Tergantung tipenya. Tipe gerobak atau black kiosk itu Rp 75 juta. Biasanya outlet-outlet kecil di depan Alfamart, Indomaret, dan lain-lain. Untuk di atasnya lagi itu Black Booth kalau di kita. Itu Rp 125 juta, biasanya di SPBU Pertamina," kata Hari saat ditemui detikcom di JCC, Jakarta.

Biaya tersebut lengkap termasuk kiosnya, peralatan, serta training untuk karyawan selama 5-6 hari. Seluruh platform online juga nantinya akan dari pihak perusahaan yang mendaftarkannya. Sementara untuk omset, lanjut Hari, berada di kisaran Rp 18 jutaan per bulan.

"Berdasarkan analisa yang sudah berjalan di kita, per hari standarnya Rp 600-650 ribu, omsetnya Rp 18 jutaan per bulan. Atau sekitar 30 pcs per hari. Kalau yang black booth itu di Rp 1 jutaan per hari karena menunya lebih banyak ya," jelasnya.

Sementara mengenai estimasi balik modalnya atau break event point (BEP), Hari mengatakan, kisarannya di 16 bulan atau 1,4 tahun untuk yang reguler mengacu perkiraan omset yang sudah disebutkan sebelumnya. Sementara yang Black Booth, di kisaran 19 bulan.

Baba Rafi juga menyediakan dua sistem pengelolaan, di antaranya reguler dan syariah atau autopilot. Reguler merupakan sistem yang pengelolaannya diurus seluruhnya oleh mitra. Dengan sistem ini, setiap bulannya mitra hanya akan dikenakan biaya royalti.

"Kalau yang tipe kecil tadi Rp 25-125 juta, itu fix Rp 600 ribu setiap bulan, sebagai biaya royaltinya. Kalau yang di atas itu, tipe yang Rp 250-350 juta itu royaltinya 5% dari omsetnya," kata Hari.

Sedangkan untuk tipe syariah atau autopilot, mitra hanya tingga membayar biaya investasi saja, lalu pihak Baba Rafi yang akan mengelola kios secara keseluruhan. Mitra akan dikenakan sistem bagi hasil 50:50 per bulan.

3. Burger Bangor

Untuk menjadi mitra franchise Burger bangor, kamu perlu menyiapkan uang sebanyak Rp 105-120 juta untuk masa kontrak selama 3 tahun. Ada promo cashback Rp 10 juta jika bergabung selama pameran berlangsung. Marketing Communication Burger Bangor, Silvi menyampaikan, tersedia dua jenis paket kerja sama.

"Kita ada dua paket, yang pertama paket standar di Rp 105 juta dan paket lengkap di Rp 120 juta. Untuk perlengkapannya sudah termasuk. Tapi ada beberapa yang exclude untuk di paket standarnya tapi sudah include untuk di paket lengkapnya. Hanya tinggal menyediakan tempat dan karyawannya," katanya saat ditemui detikcom di JCC, Jakarta.

Yang termasuk dalam paket standar antara lain lisensi kemitraan selama 3 tahun, booth ukuran 200 x 60 cm, neon box, bahan baku awal senilai Rp 5 juta, beserta seragam pegawai. Pihak perusahaan juga akan membantu dalam analisis market lokasi gerai mitra terlebih dahulu.

"Yang standar itu belum termasuk equipment chiller, freezer, tab untuk sistem kasirnya, dan HP untuk pemesanan online. Semua peralatan itu statusnya milik mitra," jelas Silvi.

Silvi menyebut, estimasi omset per bulan stabilnya bisa mendapat Rp 80-100 juta, sementara saat sedang tinggi-tingginya bisa mencapai Rp 250-300 juta. Sementara untuk estimasi balik modal atau atau break event point (BEP), paling cepat dalam rentang waktu 6-8 bulan. Sedangkan kalau dari perhitungan terendahnya, bisa memakan waktu hingga 12 bulan.

Nantinya, setiap bulan mitra juga diwajibkan untuk membayar fee kemitraan dengan besaran flat di Rp 1,75 juta. Namun Silvi menekankan, tidak ada sharing profit maupun penarikan biaya lainnya.

Lanjut ke halaman berikutnya

4. Ayam Bakar Pak 'D'

Hanya dengan Rp 10 juta, kamu dapat membuka franchise Ayam Bakar Pak 'D'. Marketing Ayam Bakar Pak 'D', Karismawan mengatakan, modal tersebut untuk tipe kerja sama license only dari harga aslinya Rp 100 juta. Diskon ini ditujukan untuk para mitra area Jakarta, yang sudah memiliki tempat dan lokasi usaha. Biaya ini juga sudah termasuk lisensi merek untuk selamanya atau dengan kata lain hanya satu kali bayar.

"Kalau dia sudah punya tempat dan lokasi, dia bisa beli license only. Jadi nanti ini termasuk pendampingan proses developnya, pelatihannya kita bikin juga," katanya saat ditemui detikcom di JCC, Jakarta.

Karismawan pun menunjukkan estimasi biaya setup gerai secara keseluruhan. Untuk mini ruko di ukuran 25-80 meter persegi, totalnya sekitar Rp 100 juta. Sementara untuk restoran di atas 100 meter persegi biayanya di kisaran Rp 150-200 juta. Biaya setup merupakan estimasi awalan sampai opening untuk biaya bahan baku, operasional, dan sebagainya.

"Atau untuk orang-orang yang nggak pengen ribet, kita ada dua pilihan. Ada yang autopilot store, sama yang invest existing store. Kalau Autopilot ini dia yang membangun dan develop, kita yang operate. Jadi nggak perlu repot-repot cari crew dan lain sebagainya," jelasnya.

Tipe Autopilot atau paket lengkap ini dibanderol dengan harga kisaran Rp 200-250 juta (belum termasuk sewa lahan) dan Rp 300-400 juta (sudah termasuk sewa lahan). Angka tersebut juga sudah termasuk bahan baku awal, seluruh peralatan dan setup, serta tim operasional.

Sementara untuk tipe invest existing store, khusus untuk di Surabaya. Sistemnya seperti investasi kepada toko yang sudah ada, dengan kisaran harga di Rp 350-600 juta dan sistem bagi hasil 25:75. Namun sebelum BEP, 100% keuntungan akan diberikan kepada mitra.

"Kita sehari itu di luar weekend bisa sampai di atas Rp 100-150 porsi. Belum termasuk kalau ada ricebox acara, kadang sehari bisa sampai ribuan porsi.

Sedangkan untuk estimasi balik modalnya atau break event point (BEP),lanjutnya, perkiraan waktunya rata-rata 18 bulan. Namun ia juga menekankan, semua itu tergantung dengan kondisi lapang, waktu BEP bisa lebih cepat, bahkan yang terlama bisa sampai 2 tahun.

Mitra juga akan dibebankan royalty fee sebesar 3% dari omset bulanan untuk tipe license only. Sedangkan untuk tipe yang autopilot, menggunakan sistem bagi hasil 60:40. Sementara itu, meski pembelian lisensi ini bersifat lifetime atau berlaku selamanya, Karismawan menekankan, ada beberapa catatan yang harus dipatuhi seperti membeli bahan baku harus tetap dari pusat. Dengan kata lain, sistemnya semi-semi fastfood dalam produk ayam bakar.



Simak Video "Kisah Pilot Helikopter Banting Setir Jadi Pebisnis Teh"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads